Info

Apakah Semua Jenis Gula Wajib Dihindari oleh Penderita Diabetes?

Pemanis buatan tidak meningkatkan kadar gula darah, tetapi penggunaannya masih dikaitkan dengan meningkatnya resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Gula. (pixabay)
Gula. (pixabay)

Himedik.com - Diabetes erat kaitannya dengan konsumsi gula yang berlebihan. Tapi hal ini tidak berlaku untuk gula alami.

Gula alami adalah gula yang ada dalam buah-buahan dan sayuran. Jenis gula ini ada dalam serat, air, antioksidan, dan nutrisi lain. Gula alami buah dan sayuran dicerna dan diserap lebih lambat sehingga kecil kemungkinan dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat.

Meski demikian, gula yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan makanan olahan, sehingga lebih mudah dikontrol.

Sebagai contoh, dalam buah persik mengandung sekitar 8% gula, sedangkan dalam satu kemasan makanan olahan (dalam hal ini satu bar Snickers) mengandung sebanyak 50% gula.

Sementara itu beberapa penelitian telah menemukan fakta bahwa makan setidaknya satu buah per hari dapat mengurangi risiko diabetes sebesar 7-13% dibandingkan dengan tidak makan buah.

Walaupun begitu, kamu perlu waspada terhadap konsumsi jus buah. Pasalnya beberapa penelitian menemukan adanya hubungan antara minum jus buah dengan peningkatan diabetes. Hal ini besar kemungkinan karena penambahan gula pada pembuatan jus lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan seratnya.

Namun, tidak semua penelitian telah mereplikasi hasil ini, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.

Jus buah. (pixabay)
Jus buah. (pixabay)

Begitu pula dengan pemanis alami seperti madu, sirup maple atau agave yang terbuat dari sumber tanaman alami. Produk-produk ini mengandung sejumlah sukrosa dan fruktosa dan dianggap sebagai sumber tambahan gula ketika digunakan dalam memasak.

Oleh karena itu, pemanis alami juga harus dikonsumsi secukupnya seperti semua gula tambahan, yaitu maksimal sebanyak 10% dari total asupan kalori harian.

Lalu bagaimana dengan pemanis buatan?

Pemanis buatan adalah zat buatan manusia, sehingga ketika masuk ke tubuh tidak dapat diubah menjadi energi. Dengan demikian, pemanis buatan hanya memberikan rasa manis tanpa kalori.

Pada dasarnya pemanis buatan tidak meningkatkan kadar gula darah, tetapi penggunaannya masih dikaitkan dengan meningkatnya resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Belum diketahui pasti mengapa pemanis buatan dapat meningkatkan risiko diabetes.

Tapi ada teori yang menjelaskan bahwa produk yang dimaniskan secara artifisial dapat meningkatkan nafsu makan pada makanan yang rasanya manis. Sehingga mengarah ke konsumsi gula yang lebih tinggi dan mengakibatkan penambahan berat badan yang meningkatkan risiko diabetes.

Pendapat lain menjelaskan bahwa pemanis buatan mengganggu kemampuan tubuh dalam mengkompensasi kalori yang dikonsumsi dari gula dengan benar. Hal ini terjadi karena otak mengasosiasikan rasa manis dengan nol kalori.

Bahkan beberapa penelitian telah menemukan bahwa pemanis buatan dapat mengubah jenis dan jumlah bakteri yang hidup di usus besar dan hal tersebut dapat menyebabkan intoleransi glukosa, kenaikan berat badan, hingga diabetes.

Meskipun demikian masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana kaitan pemanis buatan dengan risiko peningkatan diabetes.

Dari paparan di atas bisa disimpulkan bahwa semua jenis gula wajib diwaspadai oleh penderita diabetes kecuali gula alami yang terdapat dalam buah dan sayuran.

Berita Terkait

Berita Terkini