Info

Mengulik Sejarah Penamaan Operasi Caesar

Dalam bahasa Latin, caesar atau caesaria berasal dari kata caedere yang berarti memotong. Dari kata itulah nama operasi caesar berasal.

Rauhanda Riyantama

Ilustrasi operasi caesar. (unsplash)
Ilustrasi operasi caesar. (unsplash)

Himedik.com - Ada beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan untuk membantu ibu hamil melahirkan anaknya, salah satunya dengan operasi caesar. Tindakan ini ditempuh sebagai solusi bagi para ibu yang tak bisa melahirkan secara normal.

Biasanya yang melakukan operasi caesar adalah ibu yang memiliki kandungan dalam keadaan sungsang, postur bayi terlalu besar, atau jika ibu memiliki riwayat sakit tertentu.

Selain karena kondisi khusus seperti di atas, operasi caesar juga bisa dilakukan karena pilihan pribadi meskipun kondisi janin dan ibu dalam keadaan sehat. Jika seperti ini yang dipilih, maka disebut sebagai operasi caesar elektif.

Lalu muncul pertanyaan, mengapa operasi untuk mengeluarkan janin dari dalam perut ibu disebut 'caesar'? Lantas apakah ada hubungannya dengan legenda kaisar Romawi bernama Julius Caesar?

Menurut sejarah, nama ini diberikan karena Julius Caesar adalah orang pertama yang lahir melalui metode operasi ini.  Cerita inilah yang kemudian diyakini banyak orang tentang asal-usul nama operasi caesar.

Namun, anggapan tersebut ternyata hanya mitos belaka. Karena telah dilakukan pembuktian mengenai sejarahnya.

Dalam bahasa Latin, caesar atau caesaria berasal dari kata caedere yang berarti memotong. Dari kata itulah nama operasi caesar berasal.

Ilustrasi operasi caesar. (unsplash)
Ilustrasi operasi caesar. (unsplash)

Selain itu, kata caesar juga digunakan untuk menamakan sebuah hukum yang disebut Lex Caesarea, hukum yang telah ada jauh sebelum Julius Caesar lahir. Menurut sejarah, Julius Caesar lahir pada 13 Juli 100 SM dan meninggal pada 15 Maret 44 SM.

Melansir dari Today I Found OutLex Caesarea merupakan hukum yang mengatur saat ibu hamil meninggal, maka anaknya yang sudah meninggal pun harus dikeluarkan dari perut ibunya dan dimakamkan secara terpisah.

Julius Caesar tidak mungkin lahir melalui operasi ini karena ibunya, Aurelia Cotta, tidak meninggal saat melahirkan. Bahkan, Aurelia Cotta masih hidup saat Julius Caesar beranjak dewasa dan menjadi penasihat politiknya.

Dalam perkembangannya, dokter akhirnya mengetahui bahwa operasi caesar dapat dilakukan untuk menyelamatkan nyawa bayi, meski berujung pada kematian ibunya.

Operasi caesar zaman dulu masih menjadi operasi yang menakutkan dan berisiko menyebabkan ibu meninggal dunia. Hal ini dikarenakan metode yang dilakukan masih tidak higienis dan menghabiskan banyak darah. Maka operasi ini hanya dilakukan sebagai langkah terakhir menyelamatkan bayi.

Nyatanya, prosedur operasi caesar pertama yang berhasil menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya baru terjadi pada abad ke-16. Takjubnya, operasi ini disebut-sebut dilakukan oleh seorang penyembelih babi yang saat itu mencoba menyelamatkan nyawa istrinya.

Itulah sedikit cerita perihal sejarah penamaan operasi caesar yang hingga kini masih tetap dilakukan. Semoga bermanfaat!

Berita Terkait

Berita Terkini