Info

Pentingkah Flossing? Ini Tiga Alasan Untuk Tidak Melewatkannya

Sangat bermanfaat bagi pasien diabetes.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Flossing. (pixabay)
Flossing. (pixabay)

Himedik.com - Menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan obat kumur sangat dianjurkan untuk memastikan kebersihan mulut yang baik. Selain itu, para dokter gigi juga menyarankan teknik flossing.

Flossing merupakan cara efektif untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak bisa dicapai dengan sikat gigi.

Meskipun ada laporan pada tahun 2016 yang menunjukkan tidak ada bukti yang cukup untuk membuktikan manfaat flossing bagi kesehatan, para ahli gigi masih terus mendukung flossing sebagai bagian dari rutinitas yang sehat.

Frederick Abeles, dokter instruktur dan direktur regional dari Las Vegas Institute for Advanced Dental Studies mengatakan kamu bisa menyikat gigi sepanjang hari tetapi masih ada area yang tidak bisa dijangkau sikat gigi.

HiMedik menemukan tiga alasan agar kamu tidak melewatkan flossing, dilansir dari Medicaldaily.

1. Bantu menghilangkan bau mulut

''Flossing memungkinkanmu untuk membersihkan hingga dua milimeter di bawah jaringan gusi di tempat bakteri berkolonisasi,'' kata Krystal Hurteau, seorang ahli kebersihan gigi dan pemilik Klinik Senyum Krystal Clean di Kanada.

Flossing. (pixabay)
Flossing. (pixabay)

2. Bisa mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi

Dokter gigi Laura Sharbash yang berbasis di New Jersey mengatakan bakteri di mulut terbukti secara ilmiah dapat menciptakan racun yang bisa menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi.

Plak mengandung lebih dari 500 spesies bakteri yang akan menyebabkan penyakit jika dibiarkan mengeras seiring waktu.

Kombinasi flossing dan menyikat gigi dapat mencegah perkembangan karang gigi serta mengeluarkan plak yang masih lunak.

3. Bisa bermanfaat bagi pasien diabetes

Orang yang memiliki kadar gula darah yang kurang terkontrol lebih rentan terhadap infeksi mulut.

Ini karena glukosa hadir dalam air liur kita yang pada tingkat tinggi dapat membantu menginduksi pertumbuhan bakteri berbahaya di dalam mulut.

Menurut penelitian, orang yang memiliki diabetes tipe 2 tiga kali lebih mungkin berisiko gingivitis (penyakit gusi tahap awal) daripada orang yang tidak menderita diabetes.

Penyakit gusi juga bisa menyebabkan gula darah meningkat dan membuat diabetes lebih sulit dikendalikan.

Berita Terkait

Berita Terkini