Info

Departemen Kesehatan Tuangkan Pemutih pada Makanan Tunawisma

Itu dilakukan untuk menghentikan para tunawisma memakannya.

Dany Garjito | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi cairan pemutih. (pixabay/OpenClipart-Vectors)
Ilustrasi cairan pemutih. (pixabay/OpenClipart-Vectors)

Himedik.com - Baru-baru ini pejabat departemen kesehatan Missouri mengaku telah menuangkan pemutih pada makanan yang diberikan untuk para tunawisma. Mereka mengklaim bahwa para relawan yang memberikan makanan pada para tunawisma tidak memiliki izin.

Pada 5 November, pegawai departemen kesehatan Kota Kansas membuang tong yang berisi cabai dan sup, serta sandwich dalam tas dan merendamnya dalam pemutih untuk menghentikan para tunawisma memakan makanan tersebut. Ini karena menurut mereka makanan tersebut dapat mengancam kesehatan.

''E. coli, Salmonella, atau Listeria dapat tumbuh pada makanan,'' papar direktur kesehatan Kota Kansas, Rex Archer.

''Dan kemudian kamu memberikan itu kepada tunawisma yang lebih rentan terkena penyakit dan bukan tidak mungkin mereka akan berakhir di UGD dan bahkan mati karena paparan itu.''

Namun, anggota Free Hot Soup (organisasi yang memberi makan tunawisma) mengatakan kepada KCTV bahwa para tunawisma tidak akan terpengaruh oleh pemutih yang ada pada makanan karena mereka pikir itu akan 'membersihkan sistem mereka'. Kelompok itu mengatakan bahwa jika inspektur kesehatan benar-benar prihatin dengan kesehatan para tunawisma, mereka tidak akan memilah kantong makanan.

Ilustrasi tunawisma. (pixabay/aamiraimer)
Ilustrasi tunawisma. (pixabay/aamiraimer)

Organisasi itu mengklaim bahwa tindakan keras departemen kesehatan sebenarnya untuk mencegah para tunawisma berkumpul di taman kota. Namun, departemen kesehatan membantah tuduhan itu.

Anggota Free Hot Soup menjelaskan bahwa mereka hanyalah 'teman' dari para tunawisma dan seorang teman tidak memerlukan izin untuk menyelenggarakan makan malam bersama dengan temannya.

''Ini membuat kita semua takut. Kami bukanlah sebuah perusahaan, kami tidak membuka bisnis nirlaba. Kami hanya teman yang mencoba membantu orang lain,'' ungkap salah satu pengurus kelompok, Tara McGaw, kepada Kansas City Star pada 5 November.

Namun, Walikota Kota Kansas, Sly James, berpihak pada departemen kesehatan setelah cerita itu terungkap. Ia mengatakan bahwa aturan ada untuk melindungi kesehatan publik, dan semua organisasi harus menaati aturan, tanpa terkecuali.

Berita Terkait

Berita Terkini