Info

Pacaran 7 Tahun, Wanita Ini Baru Tahu Kekasihnya Juga Perempuan

Selama 7 tahun, dia tidak tahu bahwa pacarnya juga seorang perempuan. Waduh...

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Kisah perempuan yang tidak tahu bahwa pacarnya juga perempuan. (Twitter/bbabbibbubbebb)
Kisah perempuan yang tidak tahu bahwa pacarnya juga perempuan. (Twitter/bbabbibbubbebb)

Himedik.com - Perdebatan soal LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) nampaknya tak berujung. Hingga saat ini pro kontra mengenai persoalan tersebut masih terus berlanjut.

Beberapa negara memang sudah memperbolehkan pernikahan sesama jenis, tetapi LGBT di Indonesia masih merupakan hal yang tabu karena dianggap menyimpang dari norma sosial dan agama.

Meski demikian, LGBT di Indonesia masih terus memperjuangkan hak-haknya dan bahkan beberapa tak malu mengakui bahwa mereka adalah kelompok tersebut.

Tapi apa jadinya, jika pasangan tidak tahu kalau pasangannya adalah homoseksual atau biseksual? Akun twitter @bbabbibbubbebb menceritakan pengalaman berpacaran dengan seorang perempuan, yang mana dia sendiri adalah perempuan.

Tidak diketahui cerita itu benar atau tidak, yang jelas pemiliki akun tidak mau mengungkapkan identitas dan akun asli karena khawatir teman-teman di kehidupan nyatanya tahu sehingga bisa membuatnya malu.

Awal perkenalannya dengan si pacar (yang sekarang mantan) sekitar tahun 2007/2008 dan kenal via aplikasi chat. Di situ kenalannya tersebut mengaku sebagai laki-laki dan tidak pernah memasang foto asli.

Lama kenal di jejaring sosial, keduanya merasa nyaman dan memutuskan untuk berpacaran. Telepon, video call, mereka lakukan, tapi tidak ada kecurigaan kalau si pacar adalah perempuan.

Setahun berlalu dan mereka belum kunjung bertemu. Beribu alasan selalu dilontarkan setiap kali akun @bbabbibbubbebb ini mengajaknya ketemu.

Setelah banyak berdebat, akhirnya 'si pria' mau menemuinya dan lagi-lagi pihak perempuan tidak sadar kalau pacarnya adalah perempuan. Pasalnya penampilannya benar-benar seperti laki-laki. Berikut cuitan lengkapnya bahkan si 'pria' mengajaknya menikah.

Dari cerita itu, terlihat pihak laki-laki palsu ini kesulitan memahami dirinya sendiri. Di lain sisi, hal pencarian identitas diri itu sangat umum di dunia psikologi.

Dikutip dari Suara, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya, Profesor Irwanto, banyak menangani pasien yang mencari identitas gender atau sexual orientation and gender identity (SOGI). Dia melihat kecenderungan orientasi seksual dianalisis dari sisi ilmu pengetahuan.

Peraih National Narcotic Board Award itu menjelaskan ada penelitian resmi jika orientasi seksual adalah bawaan sejak lahir. Hanya saja bisa juga dibentuk karena faktor pergaulan. Namun, pengaruh itu tidak berdampak cepat, bisa puluhan tahun.

Pernah, satu klien perempuan pernah datang ke saya, dia kesulitan dengan identitas diri. Dia merasa terperangkap dalam tubuh yang salah,” cerita Irwanto.

Jadi, kalau kalian memiliki masalah dalam mencari identitas gender segera ke psikolog atau psikiater ya, jangan malah membohongi orang-orang sekitar seperti cerita di atas.

Berita Terkait

Berita Terkini