Himedik.com - Dilanda stres tampaknya menjadi masalah yang sedikit bisa teratasi bagi masyarakat Beijing, Cina saat ini. Di ibu kota Negeri Bambu ini telah didirikan sebuah tempat untuk melampiaskan amarah alias 'anger room', yang diberi nama Smash, melansir NDTV, Senin (14/1/2019).
Pengunjung dapat menghancurkan segala perangkat di sini, seperti yang dilakukan Qiu Siyu (16). Siswi SMA ini meluapkan kekesalannya terhadap sekolah.
Baca Juga
''Rasanya sangat menyenangkan ketika aku menghancurkan botol-botol itu dan menyaksikannya meledak,'' kata Qiu, tersenyum manis.
Dengan tongkat kasti, Qiu menghancurkan benda yang tampak seperti radio mobil yang sudah tua. Dua temannya juga melepaskan rasa frustrasinya dengan merusak telepon, pengeras suara, penanak nasi, dan bahkan manekin.
Selama menghancurkan perabotan rumah tangga menggunakan palu dan alat pemukul, tiga pengunjung ini mengenakan pakaian pelindung. Sementara itu musik pilihan diputar oleh staf. Ketiganya dikenai tarif sekitar Rp 324 ribu untuk menghabiskan satu setengah jam di Smash.
Jin Meng (25), yang mendirikan Smash bersama teman-temannya, mengatakan, sejak usaha ini dibuka pada September 2018, pelanggan telah menghancurkan sekitar 15.000 botol setiap bulan. Sekitar 600 orang telah mengunjungi Smash setiap bulan.
Diketahui, usaha serupa juga sudah ada di negara lain, termasuk Amerika Serikat.
Menurut keterangan Jin, Smash tidak dimaksudkan untuk mempromosikan kekerasan, tetapi bertujuan untuk membantu orang menghadapi tekanan hidup di kota-kota besar, seperti Beijing. Ia menambahkan, target pelanggan mereka adalah orang-orang yang berusia antara 20 hingga 35 tahun.
Pelanggan lain, Liu Chao, 32, tampak santai dan senang setelah sesi itu.
''Jika Anda memiliki uang, Anda dapat menghancurkan apa pun -- TV, komputer, botol anggur, furnitur, boneka -- tetapi satu-satunya hal yang tidak dapat Anda lakukan adalah menghancurkan seseorang,'' kata Liu.
''Seorang wanita membawa semua foto pernikahannya ke sini, dan dia menghancurkan semuanya. Kami menyambut orang-orang untuk membawa barang-barang mereka sendiri,'' kata Jin.
''Setiap kali kami menemukan kasus seperti ini, mereka makin meyakinkan kami bahwa kami telah menyediakan tempat yang aman untuk mengeluarkan energi negatif. Dan kami senang untuk itu,'' lanjutnya.
Di Beijing, Jin mengatakan, langkah selanjutnya adalah membuka anger room baru di pusat perbelanjaan, tempat orang-orang dapat beristirahat dari berbelanja, untuk menghancurkan satu atau dua botol.
