Info

Lagi! Artis Terjerat Narkoba, Simak Cara Narkoba Bikin Pemakainya Ketagihan

Aris Idol ditangkap di Aparteman Aston Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2019) pukul 01.00 WIB.

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Aris saat akan menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas laporan terhadap Ihsan Tarore di Polres Jakarta Selatan pada Rabu (27/7/2017). [suara.com/Puput]
Aris saat akan menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas laporan terhadap Ihsan Tarore di Polres Jakarta Selatan pada Rabu (27/7/2017). [suara.com/Puput]

Himedik.com - Januarisman Runtuwenen (30) atau biasa disapa Aris, penyanyi jebolan Indonesian Idol ditangkap polisi saat berpesta sabu dan minuman keras bersama keempat rekannya yang berinisial YSP, AS, AY, dan AM. Aris ditangkap di Aparteman Aston Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2019) pukul 01.00 WIB.

"Sesampainnya di Apartemen, TB alias AS, sudah ditunggu oleh teman-temannya, yaitu JR (Aris) ,AY, AM dan YS. Kemudian, sabu tersebut dikonsumsi secara bersama-sama dengan cara bergantian sambil minum minuman Red Label," ujar Kepala Bidang Hubugan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (16/1/2019), dikutip dari laman Suara.com.

Kasus artis terjerat narkoba sebenarnya bukanlah hal baru. Bahkan kasus ini juga menimpa tiga anak penyanyi dangdut Elvi Sukaesih sekaligus.

Hanya saja yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara narkoba membuat pemakainya ketagihan?

Dilansir dari laman Better Health, pada dasarnya pengaruh narkoba pada tubuh bervariasi, tergantung dari ukuran tubuh, kondisi kesehatan, jumlah dan kekuatan obat, serta pengaruh obat lain yang mungkin dikonsumsi pada saat bersamaan.

Penting untuk diingat bahwa obat-obatan terlarang bukanlah zat yang dikendalikan, dan oleh karena itu kualitas dan kekuatannya mungkin berbeda-beda.

Obat-obatan dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Efek-efek ini dapat bersifat fisik, psikologis, dan dapat mencakup ketergantungan.

Kamu dapat bertindak secara berbeda, merasa berbeda dan berpikir secara berbeda jika telah menggunakan narkoba, bahkan kamu mungkin harus berjuang untuk mengendalikan tindakan dan pikiran.

Depresan

Kerjanya memperlambat atau 'menekan' fungsi sistem saraf pusat. Mereka memperlambat pesan yang masuk dan keluar dari otak.

Dalam jumlah kecil, depresan dapat menyebabkan seseorang merasa rileks dan tenang. Namun, dalam jumlah besar mereka dapat menyebabkan muntah, tidak sadarkan diri hingga kematian.

Depresan memengaruhi konsentrasi dan koordinasi, serta memperlambat kemampuan seseorang untuk merespons berbagai situasi. Contoh narkoba jenis depresan adalah heroin dan morfin.

Halusinogen

Membuat pengguna berhalusinasi. Efek lain dapat termasuk euforia emosional dan psikologis, panik, paranoia, gangguan lambung dan mual. LSD dan ganja adalah contoh dari halusinogen.

Stimulan

Mempercepat atau 'merangsang' sistem saraf pusat. Mereka mempercepat pengiriman pesan ke dan dari otak, membuat seseorang merasa lebih waspada dan percaya diri.

Ini dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah dan suhu tubuh, nafsu makan berkurang, agitasi dan sulit tidur. Dalam jumlah besar stimulan dapat menyebabkan kecemasan, panik, kejang, kram perut dan paranoia. Nikotin, kokain, dan ekstasi (MDMA) adalah contoh stimulan.

Berita Terkait

Berita Terkini