Info

Ini yang Terjadi pada Otak ketika Seseorang Meninggal Menurut para Ahli

Begini menurut para ahli

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Ilustrasi kematian. (Unsplash/@Jose López Franco)
Ilustrasi kematian. (Unsplash/@Jose López Franco)

Himedik.com - Mereka yang pernah mengalami kematian suri melaporkan melihat dan mengalami peristiwa seperti cahaya putih terang di ujung terowongan panjang atau dipertemukan kembali dengan kerabat yang hilang atau hewan kesayangan.

Namun, terlepas dari sifat yang tampaknya supranatural dari pengalaman ini, para ahli mengatakan bahwa sains dapat menjelaskan mengapa hal itu terjadi, dan apa yang sebenarnya terjadi, seperti dilansir dari newsweek.

Pengalaman mendekati kematian

Pengalaman mendekati kematian adalah peristiwa psikologis yang mendalam dengan unsur-unsur mistik.

Ini biasanya terjadi pada orang yang dekat dengan kematian, atau selama situasi nyeri fisik atau emosional yang intens, tetapi juga dapat terjadi setelah serangan jantung atau cedera otak traumatis, atau bahkan selama meditasi dan sinkop (kehilangan kesadaran karena penurunan tekanan darah).

Karakteristik umum yang dilaporkan orang adalah perasaan puas, pelepasan psikis dari tubuh (seperti pengalaman di luar tubuh), gerakan cepat melalui terowongan gelap yang panjang, dan memasuki cahaya terang.

Budaya dan usia juga dapat memengaruhi jenis pengalaman mati suri yang dimiliki orang.  Sebagai contoh, banyak orang India melaporkan bertemu raja Hindu orang mati, Yamraj, sementara orang Amerika sering mengklaim, telah bertemu Yesus. Sementara itu, anak-anak biasanya menggambarkan pertemuan dengan teman dan guru.

Ilustrasi kematian. (pixabay)
Ilustrasi kematian. (pixabay)

Kebanyakan pengalaman mendekati kematian yang dilaporkan adalah positif dan bahkan telah membantu mengurangi kecemasan akan kematian, menegaskan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan.

Namun, beberapa pengalaman mendekati kematian adalah negatif dan termasuk perasaan seperti kurangnya kontrol, kesadaran tidak ada, gambaran neraka.

Mengapa pengalaman mendekati kematian terjadi?

Ilmuwan syaraf Olaf Blanke dan Sebastian Dieguez telah mengusulkan dua jenis pengalaman mendekati kematian menurut situs SiouxEmpire.com. Tipe satu, yang berhubungan dengan belahan otak kiri, menampilkan perubahan waktu dan kesan terbang.

Tipe dua, yang melibatkan belahan kanan, ditandai dengan melihat atau berkomunikasi dengan roh, dan mendengar suara, suara, dan musik. Meskipun tidak jelas mengapa ada berbagai jenis pengalaman mendekati kematian, interaksi yang berbeda antara daerah otak menghasilkan pengalaman yang berbeda ini.

Lobus temporal juga memainkan peran penting dalam pengalaman mendekati kematian. Area otak ini terlibat dengan pemrosesan informasi sensorik dan memori sehingga aktivitas abnormal pada lobus ini dapat menghasilkan sensasi dan persepsi aneh.

Terlepas dari beberapa teori yang digunakan untuk menjelaskan pengalaman mendekati kematian, sulit memahami apa yang menyebabkannya.

Orang-orang yang beragama percaya pengalaman menjelang kematian memberikan bukti kehidupan setelah mati — khususnya, pemisahan roh dari tubuh. Sedangkan penjelasan ilmiah untuk pengalaman mendekati kematian termasuk depersonalisasi yang merupakan perasaan terlepas dari tubuh.

Penulis ilmiah Carl Sagan bahkan menyatakan tekanan kematian menghasilkan ingatan akan kelahiran menunjukkan bahwa “terowongan” yang dilihat orang adalah konsep ulang dari jalan lahir.

Beberapa peneliti mengklaim endorfin yang dilepaskan selama peristiwa stres dapat menghasilkan sesuatu seperti pengalaman mendekati kematian, terutama dengan mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sensasi menyenangkan.

Demikian pula, anestesi seperti ketamin dapat mensimulasikan karakteristik pengalaman mendekati kematian, seperti pengalaman di luar tubuh.

Saat ini, tidak ada penjelasan pasti mengapa pengalaman mendekati kematian terjadi. Tetapi penelitian yang sedang berlangsung masih berusaha untuk memahami fenomena yang penuh teka-teki ini.

Berita Terkait

Berita Terkini