Info

Mengecat Tubuh Mirip Zebra Turunkan Risiko Digigit Nyamuk

Penelitian ini telah dilakukan di Hongaria.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi digigit nyamuk - (Pixabay/francok35)
Ilustrasi digigit nyamuk - (Pixabay/francok35)

Himedik.com - Sebuah studi yang digarap oleh para peneliti dari Swedia dan Hongaria menunjukkan bahwa garis-garis putih yang dicat pada tubuh dapat melindungi kulit dari gigitan serangga. Melalui studi ini, para peneliti berhasil menunjukkan untuk kali pertama bahwa mengecat tubuh memiliki efek positif sekaligus unik.

Diketahui, cat tubuh yang digunakan masyarakat adat ternyata memberikan perlindungan dari penyakit yang ditularkan serangga. Sebagian besar dari mereka yang mengecat tubuh hidup di daerah-daerah di mana terdapat banyak pikat atau lalat pengisap darah, nyamuk, atau lalat tsetse. Orang yang tergigit serangga-serangga ini memiliki risiko terserang bakteri, parasit, dan patogen lain.

Sementara itu, menurut Susanne Akesson, profesor di Departemen Biologi Universitas Lund, tradisi melukis tubuh mungkin telah berkembang secara bersamaan di berbagai benua. Namun, tidak diketahui kapan tradisi ini dimulai.

Pikat atau lalat pengisap darah - (Pixabay/JamesDeMers)
Pikat atau lalat pengisap darah - (Pixabay/JamesDeMers)

''Body painting (pengecatan tubuh, -red) sudah ada jauh sebelum manusia mulai mengenakan pakaian. Ada temuan arkeologis, salah satunya tradisi memberikan tanda-tanda di tubuh, di dinding gua tempat Neanderthal tinggal. Temuan itu menunjukkan bahwa tubuh mereka telah dicat menggunakan pigmen tanah seperti oker,'' kata Akesson.

Dikutip dari situs resmi Lund Univeristy, para peneliti di Hongaria melakukan percobaan menggunakan patung plastik yang ukurannya sama dengan manusia dewasa. Tiga patung itu kemudian dicat dengan warna berbeda-beda: satu cokelat, satu hitam dengan garis-garis putih, dan lainnya krem. Para peneliti lalu melapisi ketiga patung itu dengan lem serangga.

Hasilnya, patung berwarna cokelat menarik sepuluh kali lebih banyak lalat pengisap darah daripada yang dicat dengan garis-garis putih. Di sisi lain, patung plastik berwarna krem yang digunakan sebagai control model, menarik dua kali lebih banyak serangga pengisap darah dibandingkan yang bergaris.

Tim peneliti sebelumnya telah mengamati bahwa garis-garis zebra bertindak sebagai perlindungan terhadap pikat. Diketahui juga bahwa bulu berwarna pucat, pada kuda misalnya, dapat memberikan perlindungan, berbeda dengan bulu gelap. Penemuan itu pun telah memenangkan IgNobel Prize dalam Fisika pada 2016.

Para peneliti juga memeriksa apakah pikat memiliki ketertarikan yang berbeda terhadap patung yang berbaring dan berdiri. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya pikat betina yang tertarik pada patung berdiri, sedangkan kedua pikat jantan dan betina tertarik pada patung yang telentang.

Berita Terkait

Berita Terkini