Info

Video Staf Panti Jompo Goda dan Ejek Pasien Demensia, Ulahnya Tuai Kecaman

"Orang yang menderita demensia paling rentan disalahgunakan. Hal ini benar-benar menjijikan," kata Marie Betts.

Vika Widiastuti

Ilustrasi menderita demensia (Pixabay/geralt)
Ilustrasi menderita demensia (Pixabay/geralt)

Himedik.com - Seorang staf di panti jompo diduga telah menggoda dan mengejek seorang pria tua. Pria tersebut dilaporkan menderita demensia.

HiMedik melansir Metro, Selasa (22/1/2019), dalam sebuah video yang diambil oleh perawat itu sendiri terlihat, dia mengancam akan mengambil tongkat pria tersebut.

Bukan hanya itu, wanita itu juga mengancam akan memakaikan pakaian berenda dan bertanya apakah pria itu memiliki kecenderungan gay. Pria itu pun membantahnya.

Staf tersebut mendesak pria tersebut untuk menyanyikan lagu dengan lirik, "Aku benci orang-orang. Orang-orang adalah makhluk tercela," wanita itu bernyayi.

"Karena Jeremy Corbyn bilang, kamu harus melakukannya," kata wanita itu saat pria tersebut menolak untuk bernyanyi.

Staf tersebut juga menuduh pria itu telah tidur dengan seorang wanita, pria itu sontak membantah. Rekaman tersebut diyakini telah direkam pada Mei 2018 dan Dewan Daerah Lincolnshire, Inggris mengatakan, telah mengambil tindakan saat itu.

Petugas polisi di Lincolnshine telah memeriksa masalah ini dan seorang wanita yang diyakini merupakan staf di panti jompo telah dimintai keterangan.

"Seorang wanita menghadiri wawancara dengan polisi secara sukarela awal pekan lalu. Tidak ada yang ditangkap dan penyelidikan sedang berlangsung," kata seorang juru bicara polisi.

Marie Betts, manajer layanan masyarakat alzheimer untuk Lincolnshire mengatakan, orang yang menderita demensia paling rentan disalahgunakan dan menurutnya, hal ini benar-benar menjijikan.

"Tujuh puluh persen orang di panti jompo hidup dengan demensia dan mereka harus melakukannya tanpa rasa takut, aman, dan berpikiran akan dijaga dengan baik," katanya.

Sementara itu juru bicara Age UK mengatakan, penyalahgunaan terhadap orang tua sama sekali tidak dapat diterima, apapun bentuknya dan siapapun pelakunya.

"Apapun kondisinya, kami khawatir banyak contoh pelecehan atau pengabaian terhadap orang tua tidak dilaporkan sehingga kami akan mendorong siapa pun yang mencurigai jika ada orang yang lebih tua berisiko mengalami pelecehan, agar menghubungi departemen sosial atau polisi sesegera mungkin," katanya.

Pada tahap ini, nama rumah panti jompo tersebut masih dirahasiakan. Namun, juru bicara panti jompo tersebut mengatakan, pihaknya memahami tuduhan terkait dengan periode sebelum kepemilikan mereka. 

Mereka pun mengaku, akan terus mendukung semua orang yang tinggal di panti jompo. "Kami akan bekerja tanpa lelah dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa pasien kami tetap aman dan untuk mencapai hasil yang tepat bagi semua yang terlibat," ujarnya.

Berita Terkait

Berita Terkini