Info

Studi: Hanya dengan Memikirkan Pasangan, Stres Bisa Teratasi

Memikirkan atau berada di hadapan pasangan dapat membantu seseorang mengatasi stres.

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilsutrasi pasangan. (Pixabay/StarFlames)
Ilsutrasi pasangan. (Pixabay/StarFlames)

Himedik.com - Katanya memiliki kekasih dapat membuat seseorang bahagia. Bahkan hubungan romantis yang sehat itu dapat membantu seseorang menghadapi kesulitan hidup.

Ternyata itu ada benarnya lho. Melansir dari Medical News Today, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa hanya membayangkan menerima dukungan dari orang penting dalam hidup, dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah.

Sebagai contoh, satu studi telah menunjukkan bahwa peserta yang menerima rangsangan menyakitkan merasa lebih baik saat mereka dekat dengan pasangannya.

Sejalan dengan itu, belum lama ini tim psikolog dari University of Arizona di Tucson telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa berada di hadapan pasangan dapat membantu seseorang mengatasi stres.

Menariknya, bahkan hanya dengan memikirkannya saja sudah dapat memberikan efek positif yang sama.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Psychophysiology itu melibatkan sebanyak 102 peserta. Para peneliti meminta mereka untuk melakukan hal yang memicu stres, yaitu setiap sukarelawan diharuskan mencelupkan satu kaki ke dalam air sedalam 3 inci dengan suhu antara 38–40 °F atau sekitar 3,3–4,4 °C.

Ilustrasi pasangan tertawa - (Pixabay/Pexels)
Ilustrasi dekat pasangan. (Pixabay/Pexels)

Untuk menentukan jumlah stres yang dirasakan masing-masing peserta, para peneliti menilai tekanan darah, detak jantung, dan variabilitas detak jantung mereka sebelum, selama, dan di akhir percobaan.

Untuk tujuan penelitian ini, para peneliti membagi sukarelawan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama memiliki pasangan romantis yang duduk diam bersama mereka saat mereka menyelesaikan tugas yang menegangkan.

Peserta di kelompok kedua menerima instruksi untuk sekadar membayangkan menerima dukungan dari pasangan mereka sambil menyelesaikan tugas. Kelompok terakhir, diminta memikirkan hal-hal dalam keseharian mereka sambil menyelesaikan percobaan.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa mereka yang dekat dengan pasangannya atau membayangkan pasangan mereka berada di sebelah mereka memiliki tekanan darah yang lebih rendah (yang mana menunjukkan reaksi mereka terhadap stres) dibandingkan orang-orang yang memikirkan keseharian mereka.

Namun, terlepas dari kondisi percobaan, variabilitas detak jantung dan detak jantung tetap konsisten di antara semua peserta.

"Temuan ini menunjukkan bahwa berada dalam hubungan romantis mungkin mendukung kesehatan seseorang, memungkinkan orang untuk lebih baik mengatasi stres, dan tingkat reaktivitas kardiovaskular yang lebih rendah terhadap stres sepanjang hari," kata penulis studi senior Kyle Bourassa.

"Dan tampaknya memikirkan pasangan Anda sebagai sumber dukungan memiliki efek yang sama kuatnya dengan kehadiran mereka," tambahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini