Info

Akibat Defibrillator Cacat, Enam Pasien Dilaporkan Meninggal

FDA mengatakan bahwa defibrillator cacat menjadi masalah yang bertanggung jawab atas setidaknya enam kematian.

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi defibrillator. (pixabay/SimonBlench)
Ilustrasi defibrillator. (pixabay/SimonBlench)

Himedik.com - Defibrillator adalah perangkat yang mengembalikan detak jantung normal dengan mengirimkan denyut listrik atau kejut ke jantung. Alat ini digunakan untuk mencegah atau memperbaiki aritmia yaitu detak jantung yang tidak merata, terlalu lambat atau terlalu cepat.

Defibrillator juga dapat mengembalikan detak jantung jika jantung tiba-tiba berhenti. Namun, baru-baru ini alat tersebut dikabarkan menyebabkan kematian pasien.

Melansir dari WebMD, Food and Drug Administration (FDA) mengatakan bahwa defibrillator cacat menjadi masalah yang bertanggung jawab atas setidaknya enam kematian.

Sementara perusahaan Stryker yang menjual Defibrillator LIFEPAK 15 melaporkan bahwa mereka telah menerima 58 keluhan perangkat yang berhenti setelah menghantarkan kejutan listrik.

Stryker telah menyadari bahwa LIFEPAK 15 Monitor/Defibrillator tertentu dilaporkan mengalami kondisi penguncian setelah kejutan defibrilasi dihantarkan.

Kondisi ini didefinisikan sebagai layar monitor kosong dengan lampu LED menyala, yang menunjukkan daya ke perangkat, tetapi tidak ada respons pada fungsi tombol dan perangkat.

FDA mengatakan, Stryker menghubungi pelanggan yang memiliki perangkat dan akan memperbaiki semuanya. Dari enam dalam masing-masing kasus yang berakhir pada pasien sekarat, perangkat menghantarkan setidaknya satu kejutan sebelum terkunci.

Saat ini, lebih dari 13.000 perangkat tersebut ada di rumah dan bisnis di seluruh dunia. Tes diagnostik otomatis perangkat itu sendiri tidak menemukan adanya masalah.

Berita Terkait

Berita Terkini