Himedik.com - Seorang wanita yang keluarganya memiliki riwayat kista kepala mengaku ditumbuhi 'tanduk'. Ia pun mencari bantuan dari Dr Pimple Popper, dokter kulit yang terkenal hingga media sosial.
Wanita bernama Lisa itu menjelaskan bahwa kutil di kepalanya mulai tumbuh menjadi tanduk sejak satu tahun yang lalu, ketika salah satu kistanya pecah.
Baca Juga
Redakan Cegukan dengan 5 Makanan Ini
Dukung Aturan Baru BPJS, RSUP Dr Sardjito Sudah Mulai Menerapkan
Lakukan Operasi Plastik Berulang Kali, Dokter Ini Bahkan Tak Lulus SMA
Divonis Hidupnya Tak Lama karena Kanker, Wanita Ini Hamil 8 Tahun Kemudian
HUT ke-37, RS Sardjito Siapkan Health Tourism dan Bangun Museum Tahun Ini
"Aku punya tanduk yang tumbuh di kepala," katanya pada Dr Sandra Lee, yang lebih dikenal sebagai Dr Pimple Popper. Lisa kemudian juga menunjukkan kutil di dekat telinganya.
Menurut penjelasan Lee, kutil Lisa itu disebut kista pilar. Kurang dari 10 persen orang di dunia mengalami hal ini, tetapi kista pilar adalah kista paling umum yang menyerang kulit kepala.
Berdasarkan penjelasan National Center for Biotechnology Information, dikutip dari Fox News, Kamis (7/2/2019), kista pilar biasanya berwarna seperti daging dan diwariskan dari keluarga. Penyakit ini umumnya tumbuh dengan lambat, sedangkan yang tumbuh cepat bisa mengindikasikan infeksi atau keganasan.
Kista pilar dapat menyebabkan rasa sakit, dan pasien bisa sampai mengalami komplikasi seperti peradangan, infeksi, dan kalsifikasi. Perawatan untuk mengatasinya bisa berupa operasi atau radioterapi dan kemoterapi dalam kasus kutil ganas.
Lisa sendiri mengaku telah memencet salah satu kistanya yang pecah hingga kemudian tumbuh 'tanduk' tersebut.
"Saya sudah pernah melihat tanduk kulit sebelumnya, tapi ini jelas yang terbesar," ujar Lee. "Salah satu yang terpikirkan ketika melihat kondisi Lisa adalah kanker kulit karena satu jenis karsinoma sel skuamosa yang disebut keratoacanthoma bisa terlihat seperti ini."
Disebutkan American Osteopathic College of Dermatology, keratoacanthoma adalah kutil yang biasanya memiliki hubungan dengan trauma atau cedera.