Info

Studi: Lompat Selama Enam Menit Seminggu Bisa Cegah Osteoporosis

Hanya dengan melompat, tulang menjadi semakin kuat.

Dinar Surya Oktarini | Yuliana Sere

Lompat bisa bikin tulang semakin kuat. (Unsplash/Anthony Ginsbrook)
Lompat bisa bikin tulang semakin kuat. (Unsplash/Anthony Ginsbrook)

Himedik.com - Wanita yang lebih tua bisa mengurangi risiko osteoporosis dengan lompat sederhana selama enam menit setiap minggu.

Menurut peneliti, melompat bisa memberikan kekuatan dan ketegangan yang cukup pada otot-otot kaki dan pinggul untuk mencegah penipisan tulang yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Dr Gallin Montgomery, dari Manchester Metropolitan University, yang menguji latihan pada 14 wanita berusia lima puluhan mengatakan, "Gerakan ini sangat mudah dan dapat diselesaikan di rumahmu sendiri.

'Seringkali hanya berjalan saja tidak cukup untuk kesehatan tulang dan kami berharap ini bisa mendorong lebih banyak wanita untuk melakukan latihan ini.'

Melansir dari dailymail, para wanita dalam penelitian ini mendapatkan hasil terbaik dari lompatan sambil mengayunkan tangan mereka.

Tes ini juga melibatkan tes tumit yang melibatkan berjinjit ke ketinggian maksimum sebelum kembali ke posisi awal. Namun, studi ini tidak mengukur kepadatan tulang.

Lompat bisa bikin tulang semakin kuat. (Unsplash/Jared Sluyter)
Lompat bisa bikin tulang semakin kuat. (Unsplash/Jared Sluyter)

Studi ini lebih berfokus pada dampak saat kaki mendarat di lantai selama latihan.

Dikombinasikan dengan ketegangan otot perempuan dan diukur dengan elektroda, ini diyakini cukup untuk memperkuat tulang.

Dr Montgomery mengatakan efek dari latihan ini setara dengan perolehan sekitar 2 persen kepadatan tulang per tahun yang cukup untuk menangkal osteoporosis.

Sekitar 3,5 juta orang di negara ini hidup dengan kondisi tersebut tetapi jauh lebih umum pada wanita, terutama sekitar masa menopause.

Para wanita yang berpartisipasi dalam penelitian ini melakukan satu lompatan setiap empat detik, kemudian bertukar untuk beristirahat dan melakukan lompatan setiap 15 detik.

Penelitian ini telah diterbitkan dalam Journal of Electromyography and Kinesiology.

Berita Terkait

Berita Terkini