Info

Jangan Sembarangan, Ini Bunyi Alarm yang Baik untuk Bangun Pagi

Ternyata bunyi alarm juga bisa memegaruhi kondisi kesehatanmu, lo.

Vika Widiastuti

Ilustrasi jam alarm (Pixabay/obpia30)
Ilustrasi jam alarm (Pixabay/obpia30)

Himedik.com - Alarm baik di ponsel maupun di jam beker menjadi pilihan seseorang agar tak kesiangan dan bangun di waktu yang diinginkan. Terkadang, orang akan menyetel alarm dengan bunyi keras agar ia bisa bangun.

Namun, ternyata tak semua orang memilih bunyi alaram dengan suara keras, lho. Beberapa memilih alarm dengan suara pelan dan cenderung membuai. Dan soal efektivitasnya, ternyata sama efektif seperti alarm bersuara keras.

Ya, setiap orang memiliki pilihan masing-masing terkait bunyi alarm. Namun, tahukah Anda bahwa pilihan bunyi alarm bangun tidur dapat memengaruhi kondisi psikis saat bangun tidur?

Dalam rilis Hello Sehat, dikatakan bahwa kebanyakan orang memang menggunakan suara keras sebagai bunyi alarm, karena mereka berpendapat bahwa bunyi keras dapat membuat mereka terjaga seketika dan tidak mengantuk lagi. Biasanya, orang-orang yang menggunakan suara keras sebagai alarm ini tergolong orang yang susah bangun tidur.

Sementara itu, orang yang memasang alarm dengan suara tenang dan mendayu-dayu justru beranggapan bahwa suara ini sudah pas karena toh dengan suara pelan pun mereka mudah terbangun dari tidur. Bahkan, bagi orang yang sensitif dengan bunyi, sedikit suara seperti bunyi tetes air dari keran bisa membangunkan mereka.

Dilihat dari sisi medis, mana bunyi alarm yang lebih baik?

Bunyi alarm untuk bangun tidur sebaiknya jangan yang terlalu keras dan bikin kaget. Dr. James Giordano, seorang dosen di Departemen Neurologi di Georgetown University Medical Centre, berpendapat bahwa bunyi alarm yang baik adalah suara yang tenang. Maksudnya, bukan berarti harus yang bersuara lembut dan mendayu-dayu, tetapi suara yang tidak membuat Anda bangun dengan kaget sampai-sampai ingin membanting ponsel atau jam weker.

Bunyi keras akan mengaktifkan sistem saraf simpatik di otak yang masih terlelap. Kondisi ini dibaca otak sebagai ancaman karena tubuh dipaksa bangun tidur sebelum waktunya, sehingga otak pun akan tergerak untuk memproduksi lebih banyak hormon stres kortisol dan adrenalin dari biasanya. Akibatnya, Anda akan bangun dengan panik dan lebih stres. Tidak menutup kemungkinan juga Anda justru mengalami pusing atau sakit kepala setelah bangun tidur.

Seorang dokter spesialis tidur sekaligus dosen di sekolah keperawatan Case Western Reserve University bernama Michael J. Decker, PhD, beranggapan bahwa bunyi alarm yang tenang lebih cocok untuk membangunkan kita karena memungkinkan otak terbangun secara bertahap, sehingga melepaskan hormon-hormon stres secara bertahap pula. Pada akhirnya, kita bangun dengan mood yang lebih baik karena tubuh sudah lebih siap menerima efek-efek hormon stres tersebut.

Nah, kalau Anda termasuk orang yang susah bangun pagi, ada cara lain yang bisa membuat Anda terbangun dari tidur selain alarm, yaitu cahaya. Cahaya akan menjadi sinyal bagi jam biologis tubuh untuk memproduksi hormon yang membuat Anda bangun dari tidur. Dan pastikan juga Anda mulai membiasakan diri untuk tidur lebih awal, serta menghindari kopi dan aktivitas lainnya yang bisa mengganggu tidur. Dengan begitu, bangun pagi akan jadi lebih mudah. (Suara.com/Vania Rossa)

Berita Terkait

Berita Terkini