Info

Video Viral Ayah di Aceh Wakili Mendiang Putrinya Wisuda, Dipeluk Rektor

Rina Muharrami tak sempat wisuda setelah lulus sidang skripsi.

Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ayah Rina Muharrami mewakili mendiang putrinya wisuda - (Instagram/@uin_arraniry_official)
Ayah Rina Muharrami mewakili mendiang putrinya wisuda - (Instagram/@uin_arraniry_official)

Himedik.com - Seorang ayah di Banda Aceh terlihat tegar meski baru saja kehilangan putrinya, Rina Muharrami, untuk selamanya. Video saat Bukhari, nama pria itu, mewakili mendiang Rina wisuda pun viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun Instagram @uin_arraniry_official pada Rabu (27/2/2019) kemarin.

Berbaris dengan para wisudawan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, yang mengenakan toga, Bukhari terlihat mencolok. Ia hanya mengenakan kemeja, celana panjang, dan peci hitam.

"Rina Muharrami. Bayu, 16 Mei 1996. Rina Muharrami telah meninggal dunia karena sakit pada 5 Februari 2019. Ijazah diterima oleh ayahanda..." ucap MC.

Begitu nama Rina dipanggl, Bukhari langsung berjalan ke hadapan rektor. Ia menggantikan mendiang putrinya menerima ijazah.

Saat bersalaman dengan Bukhari, rektor dan para wakilnya pun memberikan pelukan pula. Para wisudawan lain di dalam gedung juga turut memberi sorakan tepuk tangan untuk menyemangati Bukhari.

Suasana terasa begitu haru, hingga banyak netizen yang menonton video itu mengaku sangat tersentuh.

Mengutip situs resmi UIN Ar-Raniry, selama sekitar sebulan Rina telah menderita tifus. Ia pun sempat koma dan dirawat di ICU.

"Sebenarnya demamnya udah sebulan gitu, naik turun udah berobat ke mana-mana. Cuma mulai drop lebih kurang 4 hari, dan koma di ICU Meuraxa sampai dia meninggal sebelum Subuh jam 04.15. Allah lebih sayang Rina," kata Nisaul, sahabat Rina.

Meski dalam keadaan sakit, Rina tetap menjalani sidang skripsi pada 24 Januari 2019. Namun, tiga belas hari kemudian, ia mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 04.15 WIB.

Lulusan Pendidikan Kimia ini meninggal karena penyakit tifus yang ia derita telah mencapai stadium akhir, hingga memengaruhi sarafnya.

"Meninggal karena sakit tifus, cuma udah parah. Kata dokter pas malam terakhir, atau pas besoknya dia meninggal, saya jenguk dan saya tanya hasil pemeriksaannya sama ayah almarhumah. Ternyata tifus udah tahap paling tinggi, sampai kena saraf," kata Nisaul.

Berita Terkini