Info

Jangan Keseringan Pakai Cotton Bud untuk Bersihkan Telinga, Ini Bahayanya

Dokter mengungkapkan, jenis kotoran telinga sendiri umumnya ada empat jenis.

Vika Widiastuti

Ilustrasi cotton bud (Pixabay/pisauikan)
Ilustrasi cotton bud (Pixabay/pisauikan)

Himedik.com - Masyarakat umumnya menggunakan cotton bud untuk membersihkan kotoran di telinga. Tapi selama ini cotton bud dilarang penggunaannya oleh dokter karena dikhawatirkan dapat membuat kotoran semakin terdorong ke dalam.

Namun ternyata boleh saja kok. Disampaikan dr Hably Warganegara, Sp. THT-KL, Dokter Spesialis THT, Bedah Kepala dan Leher RSPI Bintaro Jaya, telinga boleh dibersihkan ketika terasa gatal.

"Sebenarnya boleh kalau tidak dalam. Jadi hanya sepertiga telinga saja. Kalau gatal ya boleh dong dibersihkan cuma jangan berkali-kali karena kulit liang telinga tipis. Bisa infeksi. Jadi pada saat terasa perlu saja jangan jadi kebiasaan setelah mandi pakai cotton bud," ujar dr Hably di Jakarta, Rabu (27/2/2019).

Ia menambahkan jenis kotoran telinga sendiri umumnya ada empat jenis, yakni normal, kering, padat lembek dan padat tapi keras. Untuk kotoran telinga yang normal umumnya bisa keluar sendiri tanpa harus menggunakan cotton bud. Namun karena udara di Indonesia yang cenderung tropis dan banyak debu cenderung membuat tipe kotoran telinga masyarakat lebih banyak.

"Kotoran telinga yang normal bisa keluar sendiri dengan mengunyah atau menelan ludah. Sifatnya proteksi. Tapi untuk yang jenis lain harus dibersihkan, amannya ke dokter THT," ujar dr Hably.

"Jadi sebelum mengorek telinga, kita harus kenali kotoran telinga kita yang mana. Kalau yang gumpal dan lembek dan gumpal keras bisa terdorong ke dalam jika dibersihkan pakai cotton bud, jadi malah membuat masalah penggumpalan kotoran ke dalam telinga," tandas dia. (Suara.com/Firsta Nodia)

Berita Terkait

Berita Terkini