Info

Cotton Bud Tersangkut dalam Telinganya, Pria Ini Kejang dan Muntah-Muntah

Cotton bud sering jadi penyebab masalah di telinga.

Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi cotton bud - (Pixabay/pisauikan)
Ilustrasi cotton bud - (Pixabay/pisauikan)

Himedik.com - Sepucuk cotton bud menyebabkan seorang pria dari daerah Conventry pingsan. Peristiwa itu terjadi setelah cotton bud yang ia pakai tersangkut dalam telinganya.

Pria yang tak disebutkan namanya itu langsung dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans begitu pingsan. Mengutip Daily Mail, Kamis (7/3/2019), dia juga mengalami kejang, sakit kepala, sakit telinga, dan cairan keluar dari telinganya.

Rupanya ia memiliki infeksi di tengkoraknya yang disebabkan oleh kapas yang tersangkut di telinganya. Dia bahkan mengaku butuh berpikir keras untuk mengingat nama-nama orang sebelum menjalani rawat inap, dan ia juga sempat muntah-muntah.

Dokter pria ini telah merawatnya karena infeksi telinga yang parah, tetapi tak memberikan kesembuhan. Begitu pria ini masuk rumah sakit, dokter di sana menemukan, masalah sebenarnya terletak jauh di dalam tengkoraknya.

Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Alexander Charlton menulis dalam jurnal BMJ Case Reports, "(Pasien ini) memiliki latar belakang nyeri telinga kiri yang hilang dan kehilangan pendengaran selama lima tahun terakhir. Dia juga mengaku lebih pelupa terhadap nama dalam beberapa hari terakhir, meskipun telah membantah gejala neurologis lainnya."

Ilustrasi pemeriksaan telinga - (Shutterstock)
Ilustrasi pemeriksaan telinga - (Shutterstock)

Setelah memberinya antibiotik untuk berjaga-jaga jika sang pasien menderita infeksi otak yang mematikan, meningitis, petugas medis memutuskan untuk mengeksplorasi telinga pria itu dengan memberinya bius total.

Mereka menemukan bahwa bagian dalam saluran telinganya meradang dan penuh dengan cairan serta puing-puing cotton bud yang tersangkut. Tidak jelas berapa lama tunas kapas itu berada di telinganya, tetapi pasien tersebut menderita gangguan pendengaran selama lima tahun.

Petugas medis mengeluarkan cotton bud dan puing-puingnya, lalu mendiagnosis pria itu dengan infeksi yang tidak biasa, yang disebut necrotising otitis externa. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri dan memengaruhi saluran telinga, tulang di sekitarnya, dan, dalam kasus pasien ini, jaringan di dalam tengkorak, tetapi tidak di otak.

CT scan yang digunakan dokter untuk mendiagnosisnya menunjukkan abses di dalam tengkorak, dalam bentuk ruang kosong kecil antara tulang dan otaknya. Setelah telinganya dibersihkan dan ia diberi antibiotik intravena, hasil scan enam hari kemudian mengungkapkan bahwa absesnya telah menyusut.

Setelah seminggu di rumah sakit, pasien dipulangkan dengan persediaan obat delapan minggu. Dia pun pulih total setelah 10 minggu.

Berita Terkait

Berita Terkini