Info

Perdana, China Lakukan Operasi Otak Jarak Jauh Pakai Koneksi 5G

Begini keadaan pasien setelah otaknya dibedah dari jarak jauh.

Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi pasien operasi - (Pixabay/12019)
Ilustrasi pasien operasi - (Pixabay/12019)

Himedik.com - Operasi jarak jauh untuk kali pertama dilakukan seorang ahli bedah di China. Pembedahan otak itu menggunakan bantuan koneksi 5G.

Diberitakan Interesting Engineering, Selasa (19/3/2019), ahli bedah tersebut bekerja sama dengan Huawei dan China Mobile untuk mengoperasi otak pasien penyakit Parkinson dari jarak 3.000 km.

Menurut China Daily, dengan bantuan dari China Mobile dan raksasa teknologi China Huawei, China PLA General Hospital (PLAGH) melakukan operasi pada Sabtu menggunakan teknologi 5G.

Ling Zhipei, kepala dokter dari First Medical Center di PLAGH, melakukan operasi tersebut dengan cara menanamkan alat stimulasi otak dalam (DBS) di otak pasien, untuk membantu mengendalikan gejala Parkinson.

Ilustrasi otak - (Pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi otak - (Pixabay/PublicDomainPictures)

Ling melakukan operasi yang rumit dari jarak 3.000 km itu dalam waktu sekitar tiga jam.

Setelah operasi, pasien memberi tanggapan positif. "Saya merasa baik," katanya.

Sementara itu, Ling tidak memiliki pikiran untuk mencetak sejarah ketika mendapat panggilan untuk operasi.

"Saya bergiliran bekerja di Beijing dan Hainan, dan operasi berlangsung ketika saya di Hainan. Seorang pasien dengan Parkinson di Beijing membutuhkan operasi dan tidak mungkin terbang ke Hainan," ujar Ling.

"Jaringan 5G telah memecahkan masalah seperti video terhenti dan keterlambatan kontrol jarak jauh, yang dialami di bawah jaringan 4G, jadi bisa membantu operasi yang hampir real-time. Anda hampir tak merasakan bahwa pasien berjarak 3.000 kilometer jauhnya," tambahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini