Info

Uji Coba Obat Aducanumab untuk Pasien Alzheimer Dihentikan, Kenapa Ya?

Alzheimer, penyakit degeneratif yang sampai sekarang tidak dapat disembuhkan.

Vika Widiastuti

Ilustrasi alzheimer. (Pixabay/geralt)
Ilustrasi alzheimer. (Pixabay/geralt)

Himedik.com - Uji coba untuk mengembangkan obat alzheimer menuai kegagalan. Meski demikian, tak lantas membuat para ilmuan menyerah.

Diberitakan baru-baru ini, perusahaan farmasi Biogen memutuskan untuk menghentikan pengujian dua uji coba fase-tiga obat Aducanumab secara global.

Sebelumnya, Aducanumab dipercaya sebagai obat yang menjanjikan bagi penderita Alzheimer, penyakit degeneratif yang sampai sekarang tidak dapat disembuhkan.

"Berita mengecewakan ini menegaskan kompleksitas mengobati penyakit Alzheimer dan kebutuhan untuk lebih memajukan pengetahuan dalam ilmu saraf. Kami sangat berterima kasih kepada semua pasien penyakit Alzheimer, keluarga mereka dan para peneliti yang berpartisipasi dalam uji coba dan berkontribusi besar pada penelitian ini," kata CEO Biogen, Michel Vounatsos dalam sebuah pernyataan, dilansir Suara.com dari Time.com.

Sebelumnya, Biogen dan mitra dari Jepang, Eisai memutuskan untuk mengakhiri uji coba Aducanumab setelah komite pemantau data independen mengatakan bahwa obat tersebut tidak memberikan manfaat bagi pasien Alzheimer.

Meski demikian, komite juga tidak menemukan adanya masalah keamanan terkait obat tersebut.

Ilustrasi perempuan dementia
Pengidap Alzheimer bisa mengalami penurunan fungsi kognitif. (Shutterstock)

Di awal penelitian, Aducanumab dipercaya dapat memperlambat laju penurunan kemampuan kognitif dan gangguan fungsional pada orang dengan Alzheimer ringan dengan cara membersihkan amiloid dari otak.

Protein amiloid inilah yang diduga berkontribusi terhadap Alzheimer karena dapat membentuk plak lengket pada otak yang berpotensi membahayakan sel-sel saraf dan menyebabkan demensia serta kehilangan memori.

Namun, kegagalan uji coba dari Biogen yang menyebut bahwa hipotesis amiloid dan jalur pengobatan potensial kini dipertanyakan.

Ini bukan satu-satunya kasus kegagalan dalam mencari obat Alzheimer. Pada tahun 2018, perusahaan farmasi seperti Eli Lilly, AstraZeneca, Pfizer dan penelitian dan pengembangan yang dilakukan Merck menghasilkan kabar yang mengecewakan. (Suara.com/Risna Halidi)

Berita Terkait

Berita Terkini