Info

Peneliti Temukan Vaksin untuk Kanker, Ini Penjelasannya

Sebuah inovasi baru dalam bidang kedokteran!

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Ilustrasi vaksin - (Pixabay/huntlh)
Ilustrasi vaksin - (Pixabay/huntlh)

Himedik.com - Para peneliti baru-baru ini mengembangkan vaksin kanker yang berfungsi membunuh tumor dan mengobati limfoma non-Hodgkin.

Terobosan ini juga bekerja pada kanker yang tak bisa dirawat menggunakan perawatan konvensional, diberitakan medicaldaily.

Para peneliti di Mount Sinai di New York mengembangkan teknik imunisasi dengan mempelajari bagaimana sel-T menyerang kanker.

Mereka melihat bagaimana mereka dapat memanipulasi sel-sel kekebalan tubuh untuk dengan mudah mengenali limfoma non-Hodgkin indolen (iNHL) menggunakan presentasi silang dalam tubuh.

Sebagai informasi, iNHL adalah jenis kanker darah yang umumnya merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Penelitian ini dilakukan pada 11 pasien yang menderita iNHL. Mereka diinduksi dengan respons sel T anti tumor dan remisi dari tempat vaksinasi.

Ilustrasi vaksin - (Pixabay/whitesession)
Ilustrasi vaksin - (Pixabay/whitesession)

Menurut Direktur Program Imunoterapi Limfoma Gunung Sinai Joshua Brody, pendekatan vaksin in situ menunjukkan tanda-tanda keberhasilan ketika tumor mereka memikat sel kanker ke arahnya, mencegahnya menyebar ke bagian tubuh lain.

Brody menambahkan bahwa metode ini juga dapat bekerja pada imunoterapi lainnya. Lalu, bagaimana pemberiannya?

Menurut sumber Nature, mereka menyuntikkan tumor dengan radioterapi lokal untuk menyebabkan dua stimulan membalik fungsi tumor yang biasa.

Alih-alih menghancurkan lebih banyak sel, tumor bertindak sebagai ruang hampa yang menarik sel-sel kanker ke sana. Ini bertindak sebagai agen perekrutan dan mencegah penyebaran sel kanker ke bagian lain dari tubuh.

Saat ini, vaksin kanker sedang dievaluasi untuk pasien yang menderita kanker payudara, limfoma, kepala dan leher. Selain itu, vaksin juga sedang diuji pada pasien kanker hati dan ovarium.

Tingkat keberhasilan percobaan meyakinkan para peneliti bahwa penelitian lebih lanjut dapat membuat pengobatan sama efektifnya dengan penyakit yang umumnya tidak dapat disembuhkan, yaitu kanker.

Berita Terkait

Berita Terkini