Info

Diapresiasi Menkes, Posyandu di Bali Ini Olah Daun Kelor Jadi Nugget

Posyandu dan paud ini juga mengedukasi orang tua wali murid menggunakan daun kelor sebagai olahan pemberi makan tambahan (PMT) anak.

Vika Widiastuti

Menkes Nila F Moeloek saat mengunjungi Posyandu di dusun Mandalasari, Denpasar, Bali, Rabu (24/4/2019). (Suara.com/Firsta Nodia)
Menkes Nila F Moeloek saat mengunjungi Posyandu di dusun Mandalasari, Denpasar, Bali, Rabu (24/4/2019). (Suara.com/Firsta Nodia)

Himedik.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek melakukan kunjungan ke Posyandu di dusun Mandalasari, Denpasar, Bali yang mengembangkan menu pemberian makan tambahan (PMT) dari daun kelor.

Pohon kelor menjadi perhatian khusus bagi warga Banjar atau Dusun Mandalasari, Denpasar, Bali, sebab daun kelor menjadi salah satu jenis sayuran yang murah dan tersedia di dusun Banjar ini.

Posyandu dan paud ini juga mengedukasi orang tua wali murid menggunakan daun kelor sebagai olahan pemberi makan tambahan (PMT) anak dengan berbagai macam jenis makanan.

Posyandu di Bali kreasikan nugget dari daun kelor [Dok Menkes]
Posyandu di Bali kreasikan nugget dari daun kelor [Suara.com/Firsta Nodia]

“Awalnya berupa puding, kemudian berkembang menjadi nugget dan sup. Daun kelor merupakan makanan bergizi, murah dan mudah, karena bahannya mudah ditemukan disekitar lingkungan," kata Kepala Paud Mandala Kumara, Ni Made Sulastri, SE di sela-sela Kunjungan Lapangan Tematik bersama Kementerian Kesehatan, Rabu (24/4/2019) di Denpasar, Bali diberitakan Suara.com.

Menurutnya, dari berbagai macam makanan tambahan yang diproduksi posyandu dan masyarakat, anak anak paling menyukai puding dan sayur sup, kemudian nugget.

Posyandu di Bali kreasikan nugget dari daun kelor [Dok Menkes]
Posyandu di Bali kreasikan nugget dari daun kelor [Suara.com/Firsta Nodia]

“Kami, setelah memenangkan lomba, tidak lantas berhenti, tapi terus berinovasi mengembangkan apa yang terbaik untuk masyarakat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat,” jelas Made.

Untuk mendukung kelestarian PMT dari bahan baku daun kelor, kader posyandu juga beberapa kali mengadakan demo masak sehat berbahan daun kelor. Sehingga masyarakat terus semangat menanam daun kelor dan memasaknya.

Dewi, salah satu Kader Posyandu Kumara mengatakan bahwa masyarakat terutama wali murid, kader PKK dan masyarakat sudah teredukasi pentingnya makan sayur, terutama untuk anak-anak balita. Bahkan kini warga setempat sudah menjadi budaya menanam pohon kelor dan mengolahnya untuk PMT.

"Daun kelor mempunyai nilai gizi tinggi. Daun kelor per porsi, mengadung energi, protein, lemak, karbohidrat dan zat besi," seru Dewi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyambut baik kreativitas para kader di Posyandu dan Paud Mandala Kumara. Terobosan ini kata Menkes Nila diharapkan bisa membantu memerangi angka stunting di kalangan balita.

"Terus terang Indonesia kaya akan tumbuh-tumbuhan. Di jalan banyak pohon kelor. Ternyata kelor bisa meningkatkan gizi anak-anak kita. Dan kreativitas ibu-ibu mengolah daun kelor jadi jelly, nugget kelor, sayur bening patut diapresiasi. Karena anak-anak kan ingin variasi. Kita juga kalau dikasi monoton kan nggak mau," tandas Menkes Nila. (Suara.com/Firsta Nodia)

Berita Terkait

Berita Terkini