Himedik.com - Bagi kita yang suka selfie atau swafoto, sudah jadi hal biasa kalau dari 50 foto, hanya satu yang dirasa bagus. Namun tahukah kalian? Menurut para ahli, terlalu banyak selfie ternyata bisa merusak kulit.
Akibatnya, akan terjadi efek penuaan dini dan kulit wajah kita akan mengalami dampak buruk seperti yang disebabkan oleh berjemur dan merokok.
Baca Juga
Menderita Setelah Sunat, Pemuda 23 Tahun Nekat Bunuh Diri
Viral Foto Saluran Susu Wanita, Ternyata Ini Fakta di Baliknya
Julukan 'Babang Tamvan' Ternyata Buat Anak Andika Mahesa Jadi Korban Bully
Dalami Psikologi Sampai ke AS, Marshanda Ingin Sebarkan Energi Positif
Baunya Tak Karuan, Atlet Ini Nekat Ikut Lomba Lari Maraton saat Diare
HiMedik.com mengutip New York Post, Jumat (26/4/2019), perawat dan terapis kecantikan Sara Cheeney mengungkapkan bahwa sinar elektromagnetik yang dipancarkan dari ponsel kita bisa mempercepat proses penuaan pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Sara sendiri telah menyaksikan peningkatan tajam dari sejumlah pasien yang menderita kerusakan kulit karena selfie. Ia mengatakan, "Hasilnya cukup mengkhawatirkan."
"Banyak blogger dan pasien yang suka selfie setiap hari, datang ke saya dan mengeluh tentang masalah ini, dan ini merupakan masalah yang tampaknya makin buruk," kata Sara.
"Sinar biru dari layar smartphone bisa mengakibatkan lebih banyak kerusakan daripada sinar matahari, jadi saya minta dengan sangat pada anak-anak muda khususnya untuk ekstra hati-hati," lanjutnya.
Sang dokter mengatakan bahwa kerusakan kulit yang disebabkan oleh selfie akan makin biasa terjadi di masa depan dengan kemunculan aplikasi media sosial seperti Instagram dan Snapchat.
Dia menambahkan, "Wanita, khususnya, punya masalah dengan kulit sensitif dan cenderung menggunakan banyak produk perawatan kecantikan."
Menurut penjelasan Sara, produk perawatan kulit biasa tidak akan bisa mengembalikan kondisi kulit seperti semula sebelum terserang bahaya selfie.
Ia menyarankan agar kita menghidrasi kulit dari dalam dan menggunakan tabir surya, yang melindungi kulit dari cahaya High Energy Visible (HEV) dan inframerah. Menurutnya, itu adalah kunci untuk merawat kulit yang rusak.