Info

HPV Juga Bisa Serang Pria, Mengapa Hanya Perempuan yang Diperiksa?

Nyatanya, bukan cuma kaum Hawa yang bisa terkontak dengan virus ini.

Vika Widiastuti

Ilustrasi vaksin HPV. (Shutterstock)
Ilustrasi vaksin HPV. (Shutterstock)

Himedik.com - Human Papilloma Virus (HPV) merupakan virus penyebab kanker serviks, penyakit mematikan bagi perempuan. Meski virus ini diasosiakan menyerang wanita, nyatanya bukan cuma kaum Hawa yang bisa terkontak dengan virus ini.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), 79 juta perempuan dan lelaki AS saat ini terinfeksi HPV. Sayangnya, masih ada kesenjangan antara perempuan dan lelaki dalam hal pencegahan dan pengobatan HPV.

Sederhananya, lelaki seakan tidak diharuskan diuji secara rutin seperti halnya perempuan. Apalagi, saat ini tidak ada tes khusus untuk HPV pada lelaki.

"Lelaki dapat diuji dengan pap smear anal (dubur) jika mereka ingin mengetahui mengenai infeksi HPV. Namun, pap smear anal biasanya tidak dilakukan khusus untuk HPV, kecuali jika orang tersebut dinyatakan positif HIV," kata Sunny Rodgers, seorang pendidik seks dan duta besar untuk Asosiasi Kesehatan Seksual Amerika, dilansir Suara.com dari Huffington Post.

Vaksin HPV bisa digunakan untuk lelaki dan perempuan. (Shutterstock)
Vaksin HPV bisa digunakan untuk lelaki dan perempuan. (Shutterstock)

Jadi, jika lelaki dan perempuan sama-sama bisa terjangkit HPV yang dapat menyebabkan penyakit, mengapa lelaki tidak disarankam secara teratur untuk melakukan tes?

Itu ada hubungannya dengan penemuan HPV untuk pencegahan pada perempuan. Ya, perempuan diuji HPV sebagai bagian dari pap smear mereka, yang biasanya didapatkan setiap tiga tahun sekali dari usia 21 hingga 65, kecuali dokter mereka memutuskan untuk melakukan tes yang lebih sering. Ini khusus untuk mencari sel-sel serviks yang abnormal.

“The American Cancer Society telah menemukan bahwa kanker serviks dapat dicegah. Oleh karena itu, HPV diuji juga selama pap smear perempuan karena HPV dapat menyebabkan kanker serviks pada petempuan," kata Rodgers.

"Ada korelasi langsung antara pengujian dan pencegahan. Sedangkan untuk lelaki, sejauh ini sangat sedikit penelitian yang menunjukkan tes HPV dubur lelaki sebagai tindakan pencegahan tertentu untuk kanker," lanjut dia.

Jika mereka memiliki gejala, yang paling umum biasanya adalah kutil kelamin. Ini bisa terjadi baik pada lelaki maupun perempuan.

Human Papiloma Virus (HPV), virus penyebab kanker serviks. (shutterstock)
Human Papiloma Virus (HPV), virus penyebab kanker serviks. (shutterstock)

"Kutil ini biasanya muncul di dekat organ seks dan bisa berupa benjolan tunggal atau sekelompok benjolan yang berdekatan. Mereka dapat memiliki bentuk yang berbeda, beberapa berukuran besar, yang lain datar, dan dalam kelompok. Kutil ini dapat terlihat seperti kepala kembang kol, bisa berwarna daging, putih, merah muda dan merah," jelas Rodgers.

Kutil ini mungkin juga gatal dan dapat diobati, kata Carlos Malvestutto, pakar penyakit menular di The Ohio State University Wexner Medical Center.

"Ada obat antivirus topikal untuk mengobati kutil kelamin. Kutil kelamin yang lebih besar atau lebih banyak dapat diobati dengan cryoablasi, laser ablasi, elektrokauter atau operasi," jelas Carlos.

Food and Drug Administration (FDA) menyetujui pengujian HPV sebagai skrining utama untuk kanker serviks pada tahun 2014. Ada penelitian yang sedang dilakukan pada tes HPV untuk lelaki, tetapi sejauh ini FDA belum menyetujui.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of American Osteopathic Association, menguji mulut atau tenggorokan lelaki bukanlah cara yang efektif untuk menemukan HPV. Karena itu, kata Rodgers, menemukan tes untuk lelaki sangat penting untuk mengetahui HPV pada lelaki juga.

 
(Suara.com/Dinda Rachmawati)

Berita Terkait

Berita Terkini