Info

Jadi Tambahan Masakan, Belimbing Wuluh Ternyata Bahaya bagi Pasien Ginjal

Buah belimbing wuluh ini bisa berbahaya jika dikonsumsi oleh orang kondisi tertentu.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi belimbing. (Pixabay/antonvu)
Ilustrasi belimbing. (Pixabay/antonvu)

Himedik.com - Belimbing wuluh atau Averrhoa Starfruit tak asing lagi dan kerap ditemui di Indonesia. Rasa buahnya yang asam kerap kali dijadikan tambahan masakan, seperti sayur asam, garang asam dan lainnnya.

Tetapi, buah belimbing wuluh ini bisa berbahaya jika dikonsumsi oleh orang kondisi tertentu, khususnya penderita ginjal.

Studi yang dilansir dari kidney.org menunjukkan bahwa makan belimbing wuluh dapat memberikan efek bahaya atau toksik bagi penderita ginjal.

Zat yang ada di dalam belimbing wuluh dapat memengaruhi otak dan menyebabkan gangguan neurologis. Zat beracun ini disebut neurotoxin.

Orang dengan kondisi ginjal sehat dan normal mungkin bisa memproses dan mengeluarkan racun tersebut dari dalam tubuh mereka.

Orang yang tidak boleh mengonsumsi belimbing wuluh (Pixabay/sarangib)
Orang yang tidak boleh mengonsumsi belimbing wuluh (Pixabay/sarangib)

Tetapi, hal tersebut tidak mungkin bagi penderita ginjal. Racun yang terbentuk dari belimbing wuluh akan mengendap di dalam tubuh mereka dan mengakibatkan penyakit serius.

Adapun gejala keracunan belimbing wuluh, meliputi:

1. Cegukan

2. Kebingungan

3. Kejang

4. Kematian (dalam kasus yang serius)

Tak hanya belimbing wuluh, buah belimbing biasa yang berwarna kuning atau hijau juga bisa berbahaya bagi penderita ginjal.

Melansir dari healthline.com, buah belimbing dapat menyebabkan efek buruk pada beberapa orang, terutama karena kandungan oksalat yang tinggi.

Karena itu, orang dengan masalah ginjal perlu menghindari atau konsultasi kepada dokter sebelum memakan buah atau jus belimbing.

Berita Terkait

Berita Terkini