Info

Heboh Dokter Bagikan Foto Jantung Penuh Kista, Ini Penyebabnya!

Biasanya penderita juga akan merasakan detak jantung tidak beraturan dan terkadang tidak menimbulkan gejala apapun.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi anatomi jantung manusia (Shutterstock).
Ilustrasi anatomi jantung manusia (Shutterstock).

Himedik.com - Seorang dokter baru-baru ini membagikan foto kondisi jantung penuh dengan kista dari larva cacing pita babi. Postingan itu pun menyedot perhatian netizen. 

Dokter Gia Pratama melalui akun Twitter-nya memperlihatkan gambar jantung penuh dengan benjolan putih kecil yang disebut kista.

Berdasarkan keterangannya, penyakit ini terjadi karena seseorang mengonsumsi daging babi yang kurang matang.

Biasanya penderita juga akan merasakan detak jantung tidak beraturan dan terkadang tidak menimbulkan gejala apapun.

"Ini jantung yang dipenuhi kista (Cysticercosis) dari stadium larvanya cacing pita Babi.

Penyakit ini disebabkan oleh memakan daging babi yg kurang matang.

Gejala yg kadang muncul adalah irama jantung yg tidak beraturan. Kadang tidak bergejala sam asekali sampai kondisinya memberat," tulis dr. Gia Pratama.

 

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dilansir dari spoonuniversity.com, konsumsi daging babi kurang matang juga bisa membuat Anda terinfeksi Trichinella Spiralis, yakni infeksi yang disebabkan oleh cacing trichinella.

Cacing kecil ini biasanya dapat terjadi pada hewan karnivora atau hewan omnivora. Infeksi trichinellosis ini biasanya menyebabkan persendian bengkak, konjungtivitas dan kondisi yang lebih parah.

Gejala awalnya, orang akan merasakan mual, diare, muntah, kelelahan dan demam. Tingkat keparahan gejala pada setiap orang setelah makan daging babi setengah matang juga tergantung pada jumlah cacing yang menular.

Kasus jantung yang dipenuhi kista (Twitter/GiaPratamaMD)
Kasus jantung yang dipenuhi kista (Twitter/GiaPratamaMD)

Melansir dari medicinenet.com, sekitar 90-95 persen infeksi trikinosis hanya memberikan gejala ringan dan hampir tidak menimbulkan komplikasi.

Tetapi, orang dalam kondisi tertentu bisa mengalami gejala lebih serius atau komplikasi penyakit, seperti otot jantung, peradangan, masalah paru-paru, batuk dan sesak napas.

Beberapa orang mungkin juga akan mengalami masalah pada sistem saraf pusat (SSP) seperti kebingungan, igauan, ataksia, kejang, vertigo dan perubahan pendengaran.

Biasanya orang dengan komplikasi tersebut akan pulih dalam waktu 6 bulan. Tapi, pasien dengan komplikasi yang lebih serius mungkin akan mengalaminya selama bertahun-tahun.

Berita Terkait

Berita Terkini