Himedik.com - Apakah Anda sering melihat iklan pemutih gigi di media sosial? Ya, hanya dengan dioleskan, produk yang diklaim sebagai pemutih gigi tersebut tampak membuat gigi bersih.
Karena efeknya yang instan, tak tidak sedikit orang yang tergoda untuk membelinya.
Baca Juga
Sayang, tidak banyak yang paham zat pemutih dapat merusak gigi jika digunakan berlebihan tanpa resep dan takaran dokter. Mirisnya, pemutih gigi ini diperjualbelikan secara bebas.
"Itu (obat pemutih gigi) juga rame, tergantung pada zatnya itu sendiri, zatnya itu memang ada yang merapuhkan jika terlalu banyak, jadi kalau dikit aja enggak (bermasalah)," ujar Drg. Budiono Susilo, MPH di Jakarta Convention Center (JCC), Jakara Selatan, Jumat (13/9/2019) diberitakan Suara.com.
Zat pemutih memang tidak mengganggu fungsi mengunyahan, karena sistem kerjanya tidak merubah postur gigi. Tapi jika berlebihan gigi akan mudah rapuh dan kekuatannya akan hilang.
"Ada (pemutih gigi di kedokteran) tapi itu semua biasanya ada kadar maksimalnya, kadarnya tidak boleh melebihi kadar maksimal, kalau melebihi kadar maksimal kekuatan gigi streng-nya juga hilang," jelasnya.
Alih-alih pada nilai estetika penampilan, Drg. Budiono meminta masyarakat untuk lebih mengutamakan fungsi dari gigi itu sendiri. Jangan sampai demi kecantikan, kenyamanan saat makan akan terganggu dan berimbas pada rusaknya kesehatan.
"Kalau saya lebih tertarik pada fungsi, karena gigi itu tidak hanya pada estetika, lebih ke arah fungsi, estetika bagus tapi kalau fungsi pengunyahannya jelek gimana," tutupnya. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
