Info

Kenali Gejala dari Batu Kandung Kemih, Berbeda dengan Batu Ginjal

Di waktu lain, batu kandung kemih bisa tersangkut di dinding kandung kemih atau ureter.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Buang air kecil terlalu sering (Suara.com/Shutterstock)
Buang air kecil terlalu sering (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Anda tentu lebih familiar dengan batu ginjal daripada batu kandung kemih, bukan? Umumnya, batu kandung kemih terjadi pada orang yang tidak rutin buang air kecil.

Batu kandung kemih merupakan gumpalan mineral keras yang terbentuk di dalam kandung kemih ketika seseorang tidak buang air kecil secara tuntas.

Melansir NHS, batu kandung kemih ini mungkin tidak menimbulkan gejala apabila masih cukup kecil untuk dikeluarkan ketika buang air kecil.

Akhirnya, urine yang tersisa menjadi terkonsentrasi dan mineral dalam cairan berubah menjadi kristal.

Terkadang, menurut Medical News Today, batu ini akan terlewati saat masih sangat kecil. Namun di waktu lain, batu kandung kemih bisa tersangkut di dinding kandung kemih atau ureter.

Ilustrasi sakit  perut bagian bawah (Shutterstock)

Jika ini terjadi, batu-batu ini secara bertahap mengumpulkan lebih banyak kristal mineral, menjadi lebih besar dari waktu ke waktu.

Batu kandung kemih dapat bertahan di kandung kemih selama beberapa waktu dan tidak selalu menimbulkan gejala. Tetapi jika semakin membesar, ini perlu diangkat.

Batu kandung kemih mungkin tidak langsung menimbulkan gejala. Tetapi, jika batu mengiritasi kandung kemih, gejalanya dapat meliputi:

- Ketidaknyamanan atau rasa sakit pada penis untuk pria
- Lebih sering buang air kecil atau aliran tersendat
- Nyeri di daerah perut bagian bawah
- Rasa sakit dan tidak nyaman saat buang air kecil
- Darah dalam urine
- Urine abu-abu atau gelap

Apabila Anda merasakan gejala di atas dan mulai merasa tidak nyaman, segera periksakan ke dokter.

Berita Terkait

Berita Terkini