Info

Pura-Pura Tersenyum Ternyata Bisa Bikin Bahagia

Ada penjelasan ilmiah di mana tersenyum dapat memacu reaksi kimia di otak.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Tersenyum. (pixabay)
Tersenyum. (pixabay)

Himedik.com - Banyak yang mengatakan bahwa tersenyum adalah cara terbaik untuk mengawali hari. Ternyata saran ini ada benarnya.

Studi menunjukkan, tersenyum dapat mengangkat suasana hati seseorang, menurunkan stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan mungkin dapat memperpanjang hidup.

Dr Isha Gupta, ahli saraf dari IGEA Brain and Spine, menjelaskan senyuman memacu reaksi kimia di otak, melepaskan hormon tertentu, termasuk dopamin dan serotonin.

“Dopamin meningkatkan perasaan bahagia kita. Pelepasan serotonin dikaitkan dengan berkurangnya stres. Tingkat serotonin yang rendah dikaitkan dengan depresi dan agresi,” kata Dr Gupta.

"Kadar dopamin yang rendah juga dikaitkan dengan depresi," sambungnya melansir NBC News.

Ilustrasi (Shutterstock)
Ilustrasi senyum (Shutterstock)

Dengan kata lain, tersenyum dapat 'menipu' otak untuk meyakini bahwa Anda bahagia, kemudian dapat memacu perasaan bahagia yang sebenarnya.

Seorang ahli otolaringologi asal Los Angeles, Murray Grossan, yang mempelajari ilmu psikoneuroimunologi (studi tentang bagaimana otak terhubung ke sistem kekebalan), mengatakan depresi melemahkan kekebalan tubuh, sementara kebahagiaan justru meningkatkan daya tahan tubuh.

"Hebatnya adalah hanya dengan tindakan seperti tersenyum dapat membuat perbedaan dalam membangun kekebalan tubuh Anda," kata Grossan.

"Ketika Anda tersenyum, otak melihat aktivitas otot dan menganggap bahwa humor sedang terjadi," sambungnya.

Para peneliti di Universitas Kansas juga pernah menerbitkan temuan bahwa tersenyum membantu mengurangi respon tubuh terhadap stres dan menurunkan detak jantung dalam situasi tegang.

Sedangkan beberapa penelitian lain mengaitkan tersenyum dengan tekanan darah rendah dan menunjukkan bahwa tersenyum mengarah pada umur panjang.

Berita Terkait

Berita Terkini