Info

Tak Hanya Bikin Gemuk, Makanan Olahan Tidak Baik untuk Jantung!

Makanan olahan sama sekali tidak bernutrisi, dan tidak baik untuk jantung kita

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Makanan cepat saji. (shutterstock)
Makanan cepat saji. (shutterstock)

Himedik.com - Menurut laporan baru yang terbit dalam Lancet, makanan olahan bisa menjadi penyebab utama dalam masalah obesitas dan kekurangan gizi.

Makanan ini membuat orang lebih gemuk, namun tidak membuat mereka lebih ternutrisi.

"Kualitas makanannya benar-benar buruk. Jadi, tidak cukup vitamin dan mineral, dan makanan murah, tinggi lemak, gula dan garam," tutur Francesco Branca, Director of the Department of Nutrition for Health and Development di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melansir Insider.

Risiko kesehatan yang disebabkan oleh makanan olahan juga memengaruhi jantung.

Berdasarkan laporan studi yang dilansir dari WebMD, makanan olahan mengandung banyak kalori. Semakin banyak kalori yang berasal dari makanan olahan, kesehatan jantung juga semakin buruk.

Ilustrasi makanan olahan (Shutterstock)

"Studi ini menunjukkan semakin besar konsumsi makanan olahan, semakin besar hubungannya dengan kesehatan jantung yang buruk," jelas Benjamin Hirsh, direktur kardiologi di Northwell Health's Sandra Atlas Bass Heart Hospital, di Manhasset, New York.

Makanan olahan yang dimaksud dalam studi ini adalah makanan yang sebagian besarnya dibuat dari zat yang diekstraksi dari makanan, seperti lemak, pati, lemak terhidrogenasi dan yang ditambah gula. Bisa juga makanan yang memiliki zat tambahan, seperti perasa atau pewarna buatan, kata peneliti.

Produk berlabel 'makanan ringan' adalah contoh makanannya. Misalnya, makanan beku, saus kental dan makanan cepat saji.

Contoh lainnya adalah minuman bersoda, makanan ringan asin, daging olahan, nugget dan mie instan.

Berita Terkait

Berita Terkini