Info

Lihat Gerhana Matahari Langsung Bisa Sebabkan Kebutaan, Mitos atau Fakta?

Banyak orang mengira melihat gerhana matahari langsung tanpa pelindung mata bisa menyebabkan kebutaan seketika.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi mata. (unsplash)
Ilustrasi mata. (unsplash)

Himedik.com - Selama ini orang beranggapan bahwa melihat gerhana matahari secara langsung atanpa pelindung bisa menyebabkan kebutaan total. Faktanya, melihat gerhana matahari langsung memang menyebabkan kerusakan mata, tapi tidak semenyeramkan itu.

Melansir dari Live Science, ternyata anggapan bahwa gerhana matahari menyebabkan kebutaan hanyalah mitos. Kondisi ini disebut retinopati matahari yang terjadi ketika cahaya terang dari matahari menutupi retina di belakang mata.

Retina adalah rumah bagi sel-sel penginderaan cahaya yang membantu penglihatan mata. Ketika sel-sel penginderaan cahaya itu terlalu terstimulasi oleh sinar matahari, kondisi ini dapat merusak retina.

Kerusakan retina akibat sinar matahari ini seringkali tidak menimbulkan rasa sakit sehingga orang tidak menyadarinya.

Kaitannya dengan gerhana matahari, kerusakan retina lebih berisiko daripada ketika Anda melihat cahaya matahari biasa secara langsung.

Gerhana matahari cincin dilihat dari Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (26/12). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Gerhana matahari cincin dilihat dari Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (26/12). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Anda mungkin merasa lebih nyaman ketika melihat gerhana matahari secara langsung karena tidak menyilaukan. Namun, refleks pelindung mata seperti berkedip dan kontraksi pupil tidak bisa bekerja normal ketika Anda melihat gerhana matahari secara langsung.

Bahkan, hewan peliharaan rentan terhadap kerusakan mata karena melihat gerhana meskipun mereka tidak cenderung memandang langsung ke matahari.

Pada dasarnya, dikutip dari hellosehat.com, menatap gerhana matahari sama bahayanya dengan menatap matahari seperti biasanya. Bedanya, ketika kita menatap matahari biasa maka mata akan refleks berkedip atau lainnya karena silau.

Sedangkan, suasana teduh gerhana matahari menurunkan kewaspadaan kita sehingga lupa memicingkan atau mengedipkan mata. Akibatnya, pupil otomatis akan melebar memandang langit yang mendung.

Pengunjung menggunakan teleskop untuk melihat gerhana matahari cincin dari Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (26/12). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Pengunjung menggunakan teleskop untuk melihat gerhana matahari cincin dari Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (26/12). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Padahal hal ini bisa meningkatkan jumlah radiasi sinar UV yang mendarat di retina dan membuat Anda lebih rentan mengalami kerusakan mata.

Sebenarnya kerusakan mata akibat memandang gerhana matahari tidak akan terjadi secara langsung. Tetapi, kerusakan mata alami bisa sangat parah sehingga mata tidak bisa lagi melihat dengan baik secara detail.

Karena itu, Anda tidak disarankan melihat gerhana matahari secara langsung, baik gerhana matahari total, sebagian, sabit atau cincin.

Berita Terkait

Berita Terkini