Info

Cek Risiko Penyakit Berbahaya dengan Mengukur Tinggi Badan, Begini Caranya

Penelitian menemukan ukuran tinggi badan seseorang bisa mendeteksi risiko penyakit tertentu.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi wanita bertubuh tinggi - (Unsplash/Brooke Cagle)
Ilustrasi wanita bertubuh tinggi - (Unsplash/Brooke Cagle)

Himedik.com - Tubuh ternyata menunjukkan tanda-tanda seseorang berisiko menderita penyakit tertentu, seperti asam urat, tekanan darah tinggi, penyakit jantung hingga kanker.

Misalnya, ukuran panjang jari-jari Anda telah dikaitkan dengan lebih dari 40 penyakit dan sifat-sifat kepribadian. Namun, wanita dan pria memiliki risiko penyakit yang berbeda.

Penelitian terbaru di American Journal of Human Biology, dilansir dari Daily Mail, menunjukkan bahwa pria dengan jari manis lebih panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi.

Wanita dengan jari manis yang lebih panjang cenderung berisiko osteoartritis tangan. Sedangkan, wanita dengan jari telunjuk lebih panjang dari jari manis cenderung mengalami menopause yang lebih lambat.

Dalam beberapa kasus, dimensi bagian tubuh tertentu ditentukan oleh kondisi di dalam rahim atau selama masa kanak-kanak. Faktor lainnya dapat merupakan hasil dari gaya hidup di masa dewasa.

Adapun cara melihat diri sendiri berisiko terhadap penyakit tertentu, yaitu mengukur tinggi badan atau panjang kaki. Cara ini bisa menjadi petunjuk risiko penyakit atau masalah kesehatan tertentu.

Ilustrasi sakit (Shutterstock)
Ilustrasi sakit (Shutterstock)

Cara mengukur tinggi badan atau panjang kaki

Pertama, ukur tinggi badan Anda. Lalu, duduk dan ukur batang badan Anda dari atas kepala hingga ke bagian bawah kursi. Hasil panjang tubuh Anda dikurangi dari tinggi total tubuh Anda saat berdiri.

Kalau tubuh Anda panjangnya 76 cm dan panjang tubuh dengan kaki 101 cm, rasio kaki dan tubuh Anda yakni 30:40.

Risiko penyakit

Orang yang punya panjang kaki relatif lebih pendek dibandingkan panjang tubuh dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan.

Menurut Internation Journal of Environmental Research and Health Public, mereka juga menderita penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan masalah hati.

Ikustrasi mengukur tinggi badan. (Shutterstock)
Ikustrasi mengukur tinggi badan. (Shutterstock)

Sedangkan, orang yang mempunyai kaki lebih panjang dari tubuh berisiko kanker prostat, testis, kanker payudara pra-menopause, kanker endometrium dan kanker usus besar.

Sementara itu, mereka yang memiliki kaki paling panjang dibandingkan tubuh punya risiko demensia 20 persen lebih rendah daripada orang dengan kaki pendek.

Menurut studi dari King's College London, yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One, kaki yang lebih panjang daripada tubuh adalah tanda pertumbuhan yang cepat dan nutrisi baik selama masa anak-anak.

Sedangkan, kaki yang relatif pendek menyiratkan pertumbuhan lebih lambat dan faktor lingkungan negatif, termasuk pola makan buruk, kemiskinan dan ibu merokok selama kehamilan.

"Panjang kaki adalah penanda pemrogaman nutrisi kehidupan awal yang dapat memberikan cadangan otak dan melindungi dari degenerasi saraf di kemudian hari," jelas peneliti dalam jurnal PLoS One.

Berita Terkait

Berita Terkini