Info

Cek Sekarang, Ini 5 Tanda Penyakit yang Sering Salah Diagnosis

Sebab dokter terkadang melakukan salah diagnosis mengenai kondisi kesehatan pasiennya.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi sakit pinggang atau pinggul. (Shutterstock)
Ilustrasi sakit pinggang atau pinggul. (Shutterstock)

Himedik.com - Banyak orang sering tidak menyadari perubahan pada tubuhnya bisa menandakan suatu penyakit. Bahkan mereka bisa juga mengira penyakit lain karena tanda-tanda fisik yang tidak umum.

Para ahli dilansir oleh Bright Side pun menyatakan ada lebih dari 40 persen kasus dokter melakukan salah diagnosis mengenai kondisi kesehatan pasiennya.

Hal ini disebabkan oleh gejala yang dialami pasien mengarah pada suatu penyakit berbeda atau sulit untuk mendiagnosis yang tepat. Penyakit tersebut antara lain:

1. Penyakit batu ginjal dan aneurisma aorta perut

Penyakit aneurisma aorta perut seringkali disalahartikan sebagai batu ginjal. Karena, kedua penyakit ini memiliki gejala sakit perut yang sangat kuat dan tajam, mual atau muntah.

Aneurisma aorta perut terjadi ketika tonjolan abnormal terjadi di dinding aorta, yang jika pecah, bisa berakibat fatal.

Ilustrasi batu ginjal (shutterstock)
Ilustrasi batu ginjal (shutterstock)

2. Masalah tiroid dan tekanan darah tinggi

Kelenjar tiroid adalah bagian yang sangat penting dari tubuh, karena mengendalikan banyak hormon. Ketika kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme), Anda mungkin mengalami gejala seperti kenaikan berat badan, kepekaan terhadap suhu dan kelelahan.

Hipertiroidisme juga bisa menyebabkan penurunan berat badan, lekas marah dan detak jantung yang cepat. Namun, kondisi ini seringkali disalahartikan sebagai tekanan darah tinggi.

3. Emboli paru dan serangan panik

Emboli paru bisa terjadi jika bercak darah menyumbat arteri di paru-paru, lalu menyebabkan nyeri dada yang tajam, sesak napas, gelisah, dan pingsan. Tetapi, orang seringkali mengira gejala emboli paru sebagai kondisi serangan panik, radang paru-paru hingga serangan jantung.

Ilustrasi paru-paru (shutterstock)
Ilustrasi paru-paru (shutterstock)

4. Stroke dan keracunan alkohol

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Tetapi, penelitian menemukan dokter seringkali mengabaikan gejala awal stroke atau mengira kondisi ini sebagai vertigo, migrain dan keracunan alkohol.

Padahal gejala awal orang mengalami stroke termasuk masalah penglihatan, kesulitan berbicara, kebingungan dan kondisi mental yang berubah.

5. Radang usus buntu dan sindrom iritasi usus

Gejala radang usus buntu atau apendisitis biasanya berupa nyeri di bagian kanan bawah perut. Namun, gejala radang usus buntu bisa muncul di tempat yang berbeda, sehingga orang sulit mendiagnosisnya.

Terkadang radang usus buntu juga disertai sindrom iritasi usus, yang gejalanya muntah dan mual. Padahal usus buntu yang pecah bisa mengancam jiwa.

Berita Terkait

Berita Terkini