Info

Haruskah Kita Hindari Berciuman & Mencukur Jenggot Demi Cegah Covid-19?

Beberapa orang bertanya apakah menjaga jenggot dapat meningkatkan risiko dan apakah berciuman akan baik-baik saja.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Pria dengan jenggot (Shutterstock)
Pria dengan jenggot (Shutterstock)

Himedik.com - Virus corona baru atau covid-19 kini telah menginfeksi setidaknya 80.000 orang dan menyebabkan kematian hampir 3000 orang. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat, bahkan beberapa negara di luar China pun sudah memiliki ribuan kasus.

Di tengah semua ini, orang khawatir dengan apa yang harus mereka lakukan untuk menyelamatkan diri dari virus dan bagaimana hal itu akan memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Ada banyak mitos yang beredar. Untuk menghilangkan kesalahpahaman dan mitos, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan daftar yang dirancang untuk membimbing orang ke arah yang benar.

Beberapa orang bahkan bertanya apakah menjaga jenggot dapat meningkatkan risiko dan apakah berciuman akan baik-baik saja.

Untuk mengetahui jawabannya berikut penjelasan dari sisi sains, yang dilansir dari The Health Site.

Ilustrasi pasangan berciuman. (Shutterstock)
Ilustrasi pasangan berciuman. (Shutterstock)

1. Virus corona baru dan berciuman

Pada abad ke-15, ciuman dilarang di Inggris untuk menghentikan penyebaran sebuah wabah. Nah, inilah yang saat ini menjadi diskusi dalam menghadapi wabah Covid-19.

Menurut ahli epidemiologi, akan lebih baik jika Anda membatasi kontak dekat selama waktu ini untuk menghindari penyebaran penyakit.

Meskipun WHO belum mengeluarkan larangan ciuman, tapi ini mungkin bukan ide yang buruk agar penyakit tidak semakin menyebar.

Ilustrasi jenggot. [Shutterstock]
Ilustrasi jenggot. [Shutterstock]

2. Virus corona baru dan jenggot

Ada isu bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebarkan infografis untuk meminta orang-orang untuk mencukur jenggot agar tidak terinfeksi covid-19.

Tapi ini sama sekali tidak benar. Infografis tersebut hanya berisi pesan bahwa jenggot atau kumis akan mengganggu penggunaan masker bedah sehingga perlindungan tidak maksimal.

Berita Terkait

Berita Terkini