Info

Psikolog Duga Pelaku Pembunuhan NF Alami Conduct Disorders, Apa itu?

Psikolog menduga pelaku pembunuhan bocah 6 tahun di Sawah Besar mengalami Conduct Disorders.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Gambar hasil karya pelaku pembunuhan bocah 6 tahun di Sawah Besar [Suara.com/Alfian Winanto]
Gambar hasil karya pelaku pembunuhan bocah 6 tahun di Sawah Besar [Suara.com/Alfian Winanto]

Himedik.com - Pelaku pembunuhan bocah 6 tahun yang berinisial NF (15) masih dalam proses pemeriksaan kejiwaan. Psikolog Klinis, Melissa Grace menduga bahwa tindakan NF mungkin disebabkan kekurangan kasih sayang.

Tetapi, Melissa tidak menyinggung bahwa pelaku NF adalah seorang psikopat karena masih di bawah umur. Dalam istilah psikologis, Melissa menyebut perilaku seperti NF bisa dikategorikan sebagai conduct disorders.

Melissa menjelaskan istilah conduct disorders lebih tepat untuk anak di bawah usia 18 tahun yang berperilaku menetap, seperti merusak, melukai, mencuri dan lainnya.

"Perilaku yang menetap dalam jangka waktu 12 bulan ini bisa diindikasi masuk conduct disorder atau gangguan perilaku. Ketika ini diabaikan dan mengarah ke usia dewasa, maka berubah diagnosanya jadi gangguan kepribadian anti sosial yang dikenal masyarakat sebagai sociopath atau psychopath," kata Melissa Grace.

Conduct disorder atau gangguan perilaku merupakan masalah perilaku dan emosional yang biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja. Dilansir dari Healthline, anak dengan gangguan perilaku biasanya mengalami kesulitan mengikuti aturan dan berperilaku dengan cara yang bisa diterima lingkungan.

Video viral NF, gadis pembunuh bocah 6 tahun di kawasan Sawah Besar (twitter/@MahesSyailendra)
Video viral NF, gadis pembunuh bocah 6 tahun di kawasan Sawah Besar (twitter/@MahesSyailendra)

Kondisi ini bisa menyebabkan perilaku agresif, destruktif dan menipu yang bisa melanggar hak orang lain. Orang dewasa dan anak seusianya mungkin menyebut perilaku ini sebagai hal buruk atau nakal, dibandingkan penyakit mental.

Jika anak memiliki gangguan perilaku, ia akan terlihat tangguh dan percaya diri. Namun kenyataannya, anak-anak seringkali merasa tidak aman dan tidak percaya bahwa orang-orang bersikap agresif atau mengancam mereka.

Ada 3 jenis gangguan perilaku yang dikategorikan berdasarkan usia yang mana gejala gangguan pertama kali terjadi.

1. Onset masa kanak-kanak terjadi ketika tanda-tanda gangguan perilaku muncul sebelum usia 10 tahun.
2. Onset remaja terjadi ketika tanda-tanda gangguan perilaku muncul selama masa remaja.
3. Onset yang tidak ditentukan berarti usia di mana gangguan perilaku pertama kali terjadi tidak diketahui.

Beberapa anak akan didiagnosis memiliki gangguan perilaku dengan emosi prososial terbatas. Anak-anak dengan gangguan perilaku jenis tertentu juga sering berperasaan dan tidak emosional.

Berita Terkait

Berita Terkini