Info

Suasana Lockdown di Italia, Ternyata Warga Masih Bisa Pesan Antar Makanan

Restoran masih tetap ada yang buka. Namun, pakai layanan pesan antar.

Rima Sekarani Imamun Nissa

Ilustrasi food delivery, pesan antar makanan [shutterstock]
Ilustrasi food delivery, pesan antar makanan [shutterstock]

Himedik.com - Indonesia diharapkan dapat mengambil pelajaran dan sisi positif dari kebijakan lockdown di Italia untuk menekan penyebaran virus corona Covid-19.

Guna mengetahui kondisi warga di Italia saat lockdown, dr. Adhiatma Gunawan, Head of Medical Grab Health, baru-baru ini telah menghubungi rekannya, July Veronica yang tinggal di wilayah Florence, Italia.

July Veronica pun mulai menceritakan kondisinya ketika Italia lockdown.

"Kita sudah lockdown hari ke sebelas. Kami keluar hanya ke pasar atau sekadar mengajak anjing keluar jalan-jalan," ujar July Veronica.

Ia mengaku pergi ke pasar sekitar 2 sampai 3 hari sekali.

"Sekitar 2-3 hari sekali (ke pasar). Aku sendiri lebih suka ke pasar daripada supermarket karena tidak perlu antre. Kalau di Supermarket harus ngantre panjang, karena kan jarak antrean 3 meter per orang. Jadi harus nunggu sekitar 20 menit baru dapat," tutur July Veronica.

Cerita Warga yang Terkena Lockdown di Italia. (Istimewa)
dr. Adhiatma Gunawan. (instagram.com/adhiatma)

Mendengar jawaban itu, dr. Adhiatma Gunawan pun penasaran dengan kebenaran berita di media dan internet, terkait jarak untuk antre yang renggang.

"Benar. Ketika keluar, kota memang sepi. Kalau pun ada orang, pasti renggang-renggang saat antre. Mereka sisakan jarak satu sama lain," jawab July Veronica membenarkan berita tersebut.

July Veronica juga mengatakan bahwa kini juga orang jarang pakai masker, kemungkinan karena persediaan masker di Italia sudah habis.

Harga masker di Italia di sekitar July tinggal relatif sedikit lebih mahal walau tak melonjak drastis. Sekitar 5 Euro dari harga biasa 2 sampai 3 Euro.

Walaupun harga masker relatif naik, harga makanan masih sama. July juga masih dapat pesan antar makanan juga.

Restoran masih ada yang buka. Hanya saja, masyarakat tetap pakai layanan pesan antar, namanya Deliveroo.

dr. Adhiatma Gunawan: Kondisi Indonesia saat ini mirip seperti Italia 20-23 hari yang lalu

Cerita Warga yang Terkena Lockdown di Italia. (Istimewa)
Cerita Warga yang Terkena Lockdown di Italia. (Istimewa)

Selanjutnya, dr. Adhiatma Gunawan menanyakan lebih lanjut soal lockdown di Italia.

"Kan keputusan lockdown sudah berjalan 11 hari. Penerapannya seperti apa? Apakah memang pemerintah Italia tegas atau karena warganya yang sudah terdidik untuk melakukan lockdown?" kata dr. Adhiatma Gunawan menanyakan.

"Menurut aku dua-duanya, ya. Tapi memang lockdownnya sedikit terlambat. Karena sifatnya orang Italia itu kan apa-apa keluar rumah, mau belu makanan keluar, mau beli apapun keluar, jadi mobilitasnya tinggi," jawab July Veronica.

"Mungkin karena mempertimbangkan itu, jadi pemerintah telat melakukan lockdown. Tapi, saat pemerintah keluarkan perintah lockdown, semua orang serentak tidak keluar rumah, kecuali ke pasar," kata July Veronica melanjutkan.

Lalu, dr. Adhiatma Gunawan mengungkapkan tujuannya melakukan obrolan dengan temannya yang tinggal di Italia ini.

"Oke, seperti yang saya katakan sebelum live ini, obrolan ini harapannya bisa jadi pembelajaran di Indonesia. Sebagai seorang dokter saya merasa pemerintah memang perlu mengantisipasi. Karena dari data statistik, kondisi Indonesia saat ini mirip seperti Italia 20-23 hari yang lalu. Jadi semoga bisa belajar," ucap dr. Adhiatma Gunawan mengungkapkan.

July pun langsung membenarkan ucapan dr. Adhiatma Gunawan.

"Iya benar. Soalnya kami pada saat awal-awal wabah di Milan, teman-teman dari China udah nasehatin seperti disuruh pakai masker, jangan terlalu dekat dengan orang, jangan ke restoran dan semacamnya," ujar July Victoria menyepakati apa yang disampaikan dr. Adhiatma Gunawan.

"Awalnya kita mikir ini paling pengaruh informasi dari sosial media, tapi ternyata memang corona ini dampaknya luar biasa dan memang menular dengan cepat," ucap July Victoria memungkasi. (Farah Nabilla)

Berita Terkait

Berita Terkini