Info

WHO Tekankan Physical Distancing Ketimbang Social Distancing, Mengapa?

Frasa social distancing ditakutkan menimbulkan kesalahpahaman di antara masyarakat.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi social distancing. (Shutterstock)
Ilustrasi social distancing. (Shutterstock)

Himedik.com - Selama pandemi corona Covid-19 berlangsung, imbauan untuk social distancing dianjurkan oleh banyak pihak termasuk pemerintah. Social distancing sendiri diartikan sebagai jarak sosial yang mengacu pada tindakan yang diambil untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular.

Namun baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih menekankan istilah physical distancing ketimbang social distancing.

Perubahan istilah ini bertujuan untuk pemahaman bahwa yang diperlukan adalah memberi jarak fisik, bukan jarak sosial. Sehingga akan tetap mendorong masyarakat terhubung dengan sesama melalui media sosial.

"Kami berubah untuk mengatakan jarak fisik (physical distancing) dan itu sengaja, karena kami ingin orang-orang tetap terhubung," kata Dr. Maria Kerkhove, seorang ahli epidemiologi WHO dalam jumpa pers, Jumat (20/03/2020), dikutip dari IFL Science.

"Jadi temukan cara untuk melakukan itu (physical distancing), temukan cara melalui Internet dan melalui berbagai media sosial untuk tetap terhubung karena kesehatan mental Anda melalui ini sama pentingnya dengan kesehatan fisik Anda," jelasnya.

Media sosial. (pixabay)
Media sosial. (pixabay)

Rekomendasi WHO untuk menggunakan frasa physical distancing dan bukannya social distancing juga telah digemakan oleh orang lain.

"Social distancing adalah istilah yang salah untuk memulai," kata Jamil Zaki, Associate Professor Psikologi di Universitas Stanford.

"Kita harus menganggap waktu ini sebagai 'jarak fisik'untuk menekankan bahwa kita dapat tetap terhubung secara sosial bahkan ketika terpisah. Bahkan, saya mendorong kita semua untuk berlatih 'bersosialisasi dari jauh'," jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Dr. Jeff Kwong, spesialis penyakit menular dan profesor di Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas di University of Toronto.

"Kami mulai dengan istilah social distancing dan saya pikir beberapa orang tidak mengerti apa artinya itu, dan mereka khawatir hal itu dapat menyebabkan isolasi sosial," ujarnya seperti dikutip dari Global News.

"Jadi kami merasa bahwa mungkin kami harus benar-benar menggunakan istilah physical distancing, karena ini benar-benar tentang terpisah secara fisik, dan secara sosial kita perlu tetap bersatu tetapi hanya dengan cara virtual."

Berita Terkait

Berita Terkini