Info

Pandemi Virus Corona Menjadi Tantangan Bagi Unit Psikiatri di Rumah Sakit

Pandemi Covid-19 ini membuat beberapa pasien gangguan jiwa akut menjadi gelisah tidak kooperatif atau bahkan kejam.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Kesehatan mental. (pixabay/Wokandapix)
Kesehatan mental. (pixabay/Wokandapix)

Himedik.com - Seorang wanita paruh baya berinisial MP positif terinfeksi Covid-19, dikabarkan kabur dari rumahnya di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa (31/3/2020) kemarin.

Setelah diperiksa, wanita tersebut diduga memiliki gangguan jiwa lantaran saat kabur, MP dilaporkan warga sekitar berteriak ingin pulang ke rumah menemui suami dan menyatakan dirinya sehat.

Menurut Camat Tebet, Dyan Airlangga, wanita 54 tahun tersebut diduga terinfeksi saat sedang memeriksakan diri terkait gangguan jiwa yang dialaminya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo beberapa waktu lalu.

"Jadi informasinya yang bersangkutan ini dia sedang berobat kejiwaan di RS Cipto, dapatnya (terinfeksi Covid-19) kemungkinan di sana ya," kata Dyan saat dihubungi, Selasa (31/3/2020).

Dilansir Medscape, Covid-19 memang menjadi tantangan baru bagi unit psikiatri rawat inap, sebab kemungkinan pandemi ini membuat beberapa pasien akut menjadi gelisah tidak kooperatif atau bahkan kejam.

Ilustrasi gangguan jiwa [shutterstock]
Ilustrasi gangguan jiwa [shutterstock]

Sementara banyak unit rumah sakit merawat pasien infeksi, masalah dengan psikiatri berbeda. Unit psikiatri tidak dibentuk untuk memiliki kontrol infeksi yang agresif, staf dan pasien biasanya tidak memakai alat pelindung.

Kasus ini pun pernah terjadi di UW Medical Center, Northwest di Seattle, di mana dua orang yang tinggal sekamar bersama 22 pasien lainnya di unit geropsikiatrik terinfeksi Covid-19.

"Kami mulai tindakan pencegahan untuk semua 22 pasien... Kami mebentuk protokol sendiri untuk setiap ruangan tentang mengenakan dan melepas alat pelindung diri. Kami melakukan percakapan dengan orang tua mereka," tutur Santiago Neme, MD, MPH, seorang dokter penyakit menular di rumah sakit ini.

Ia juga mengatakan para pasien dipindahkan dan kedua orang yang terinfeksi telah stabil. Mereka juga menguji pasien meski tidak ada gejala yang memprihatinkan.

Langkah-langkah ini diperlukan untuk pengendalian infeksi, tetapi mereka tidak membantu untuk perawatan gangguan kejiwaan.

Sehingga mereka melakukan perawatan lain dengan mengeluarkan pasien dari kamar dan terlibat dalam kegiatan terapi di lingkungan untuk menghilangkan tekanan.

Ilustrasi kesehatan jiwa, kesehatan mental (Shutterstock)
Ilustrasi kesehatan jiwa, kesehatan mental (Shutterstock)

Patrick Triplett, MD , direktur klinis departemen psikiatri di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, mengungkapkan bagaimana para dokter mengelola skenario di mana seorang pasien jatuh sakit pada unit psikiatri.

"Jika kita berpikir seorang pasien mungkin terinfeksi, kita akan mengisolasi mereka di sebuah ruangan tertutup (kita perlu menjelaskan kebutuhan kejiwaan mereka juga selama periode ini, misalnya pengamatan konstan, misalnya) dan memanggil tim Epidemiologi dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (HEIC)."

"Mereka akan menentukan apakah pasien tersebut harus dites untuk Covid-19. Jika hasilnya terinfeksi, mereka kemungkinan besar akan dipindahkan ke lantai lain," tandasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini