Info

Sinar Matahari Tidak Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19, Ini Kata WHO!

WHO menegaskan sinar matahari dengan cara berjemur di pagi hari tidak akan membunuh virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (pixabay)
Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (pixabay)

Himedik.com - Demi mencegah penularan virus corona Covid-19, banyak orang berjemur di pagi hari. Banyak orang percaya bahwa berjemur di pagi hari bisa membunuh virus corona Covid-19.

Selain itu, berjemur pagi hari juga diklaim bisa membantu mencegah tubuh terinfeksi virus corona karena vitamin D yang diperoleh dari paparan sinar matahari.

Faktanya, vitamin D dari paparan sinar matahari alami maupun suplemen tidak bisa membunuh maupun mencegah virus corona Covid-19. Vitamin D hanya membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia telah menegaskan bahwa sinar matahari tidak akan membunuh virus corona Covid-19. Sejauh ini tidak ada bukti spesifik yang menyatakan bahwa sinar matahari bisa membunuh virus corona jenis baru ini.

Sebelumnya, Dokter Tan Shot Yen seperti Suara.com kutip dari kanal YouTube Henry Remanlay juga meluruskan bahwa sinar matahari tidak akan membunuh virus, bakteri maupun kuman.

Sinar matahari tidak membunuh virus corona Covid-19 (Twitter/@WHOIndonesia)
Sinar matahari tidak membunuh virus corona Covid-19 (Twitter/@WHOIndonesia)

"Mematikan kuman memang ada metode yang disebut memberikan cahaya ultraviolet, diberikan cahaya matahari, diberikan panas bahkan direbus. Tapi tidak benar bahwa orang dengan berjemur matahari itu seperti kita merebus virusnya. Itu tidak masuk akal," jelas ahli nutrisi Dokter Tan Shot Yen.

Sedangkan, sinar ultraviolet yang disebut bisa membunuh virus juga masih belum pasti. Adapun 3 jenis ultraviolet dari paparan sinar matahari, yakni ultraviolet a, ultraviolet b dan ultraviolet c. Sementara yang dibutuhkan tubuh manusia hanya ultraviolet b.

"Jadi, ultraviolet b yang mengandung provitamin D3, masih Pro ya, itu bersama dengan kolesterol di bawah kulit kita akan dibentuk yang namanya vitamin D3. Inilah yang menjadi sumber kekebalan tubuh manusia," paparnya.

Paparan sinar matahari terlalu lama dan sering justru dikhawatirkan bisa menyebabkan kanker, karena memancarkan ultraviolet A. Ultraviolet A itulah yang memiliki sifat gelombang panjang.

"Jadi kalau pun matahari masih jauh banget, misalnya masih jam 6 atau setengah 6 cahaya matahari bernama gelombang ultraviolet a itu bisa masuk ke permukaan bumi. Ultraviolet ini yang harusnya kita hindari karena menyebabkan kanker dan keriput," ucapnya.

Berita Terkait

Berita Terkini