Info

Peneliti Harvard Prediksi Covid-19 Bisa Berlanjut hingga Tahun 2024

Sebelumnya para peneliti Harvard menyebutkan physical distancing bisa diperpanjang sampai tahun 2022.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)
virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Menggunakan pemodelan dengan data dua virus corona yang menyerang Amerika sebelumnya, tim peneliti Harvard perkirakan Covid-19 bisa berlangsung sampai 2024.

Melansir dari South China Morning Post (SCMP), penelitian Harvard itu disusun oleh lima peneliti Harvard T.H. Chan School of Public Health yang diterbitkan pada jurnal Science, Selasa (14/4/2020). Penelitian tersebut menemukan bahwa kemunculan kembali virus corona mungkin terjadi dalam empat tahun ke depan.

Penelitian tidak mengatakan langkah-langkah jarak sosial perlu tetap dilakukan selama dua tahun ke depan. Mereka hanya menganggap jarak sosial mungkin diperlukan hingga tahun 2022, baik sepanjang tahun maupun secara putus-putus.

Meskipun begitu, keadaan bisa berubah jika vaksin atau perawatan yang lebih baik mulai ditemukan, pun dengan kapasitas perawatan kritis yang ditingkatkan.

"Bahkan jika terjadi eliminasi kasus yang jelas, pengawasan Sars-CoV-2 harus dipertahankan karena kebangkitan dalam penularan dapat dimungkinkan hingga tahun 2024," tulis penelitian tersebut, seperti yang dikutip dari SCMP.

Seorang anak melintas didepan mural "Stay At Home" bertemakan virus Corona di Cipayung, Depok, Jawa Barat, Rabu (15/4). [Suara.com/Alfian Winanto]
Seorang anak melintas didepan mural "Stay At Home" bertemakan virus Corona di Cipayung, Depok, Jawa Barat, Rabu (15/4). [Suara.com/Alfian Winanto]

Studi Harvard menggunakan data-data kasus di Amerika Serikat pada dua virus corona sebelumnya untuk memodelkan kemungkinan lintasan transmisi Sars-CoV-2 dalam berbagai skenario.

Dengan perubahan musiman dan durasi kekebalan sebagai variabel. Skenario pemodelan Harvard menyatakan, virus corona penyebab Covid-19 bisa berkembang biak kapan saja dalam setahun.

Para penulis mengatakan tujuan mereka bukan untuk mendukung kebijakan jarak sosial.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan jalur transmisi virus, intervensi pelengkap seperti peningkatan kapasitas unit perawatan intensif dan perawatan untuk mengurangi permintaan ICU. Serta untuk memperluas pilihan melakukan kontrol lebih lama.

"Strategi menjaga jarak sosial dapat mengurangi sejauh mana infeksi Sars-CoV-2 menekan sistem perawatan kesehatan," lapor penelitian Harvard.

"Kami tidak di posisi memaksakan skenario ini mengingat beban ekonomi yang mungkin ditimbulkan oleh jarak. Tetapi kami mencatat potensi beban bencana pada sistem perawatan kesehatan jika jarak sosial tidak efektif atau tidak bertahan lama," tambahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini