Info

Peneliti: Virus Corona Bisa Bertahan Lebih dari 3 Minggu di Mata

Kadar virus corona masih bisa bertahan lama di mata meskipun infeksi di hidung telah hilang.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Penyakit mata merah. (shutterstock)
Penyakit mata merah. (shutterstock)

Himedik.com - Virus corona bisa bertahan lama di mata, bahkan setelah di permukaan lendir lain telah hilang. Hal itu terjadi pada pasien Covid-19 pertama di Italia yang dikonfirmasi memiliki kadar partikel virus di mata. 

Melansir dari Live Science, pada 23 Januari, seorang perempuan berusia 65 tahun terbang dari Wuhan, China ke Italia. Lima hari kemudian, ia mulai mengalami gejala Covid-19 dan dirawat di rumah sakit pada hari berikutnya.

Gejala awalnya termasuk batuk kering, sakit tenggorokan, radang selaput lendir di hidung dan mata berwarna merah muda. Dia dinyatakan positif dan beberapa hari kemudian, dia juga menderita demam, mual, dan muntah.

Pada hari ketiga dia berada di rumah sakit, para profesional kesehatan mengambil swab mata dan menemukan dia memiliki RNA atau materi genetik virus corona di matanya.

Para profesional kesehatan terus melakukan swab setiap hari. Meskipun mata merah muda wanita itu sembuh pada hari ke-20 dia berada di rumah sakit, para dokter masih menemukan virus bertahan hingga hari ke-21 di matanya.

Selama beberapa hari berikutnya, virus itu tidak terdeteksi di hidung dan mata. Tetapi pada hari ke 27 mereka mendeteksi virus sekali lagi dan masih ada di mata.

Ilustrasi: mata merah. (Shutterstock)
Ilustrasi: mata merah. (Shutterstock)

"SARS-CoV-2 RNA terdeteksi dalam penyeka mata beberapa hari setelah tidak terdeteksi pada penyeka hidung," tulis para para dokter dalam sebuah laporan.

Terlebih lagi, dengan menggunakan tes laboratorium yang memperkuat partikel virus, para peneliti mengkonfirmasi bahwa sampel virus yang diambil dari matanya bereplikasi dan dapat bertahan.

"Kami menemukan bahwa cairan mata dari pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 dapat mengandung virus menular dan karenanya dapat menjadi sumber infeksi yang potensial," catat para penulis.

"Temuan ini menyoroti pentingnya tindakan pengendalian, seperti menghindari menyentuh hidung, mulut, dan mata serta sering mencuci tangan," tambahnya.

Peneliti: Virus Corona Bisa Bertahan Lebih dari 3 Minggu di Mata - 2

Terlebih lagi, dokter mata harus berhati-hati selama ujian klinis karena mata bisa menjadi pintu masuk ke virus dan sumber penyebaran.

Penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan mata dapat terjadi pada awal penularan penyakit Covid-19.

"Menunjukkan bahwa tindakan untuk mencegah penularan melalui rute ini harus dilaksanakan sedini mungkin," catat para penulis.

Mata berwarna merah muda sebelumnya telah dilaporkan sebagai gejala Covid-19. Terlebih lagi, laporan dari China menunjukkan bahwa mata bisa menjadi sumber infeksi bagi virus corona di mana virus dapat bereplikasi. Tetapi masih belum jelas seberapa infeksius sampel mata virus corona ini.

Berita Terkait

Berita Terkini