Info

WHO Tegaskan Virus Corona Berasal dari Hewan, Bukan Buatan Laboratorium

WHO menangkis teori yang menganggap virus corona berasal dari laboratorium Wuhan, China.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)
virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Amerika Serikat (AS) membangun teori, bahwa virus corona mulanya bocor dari laboratorium. Hal tersebut ditangkal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan menegaskan, bahwa virus corona berasal dari hewan.

Melansir dari Independent, Presiden AS Donald J. Trump mengatakan pemerintahnya berusaha untuk menentukan apakah virus corona berasal dari laboratorium di kota Wuhan, China. Mereka mengembangkan teori yang menganggap laboratorium Wuhan menjadi pusat penyebaran wabah virus pada bulan Desember.

"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium maupun di tempat lain," kata juru bicara WHO, Fadela Chaib dalam jumpa pers di Jenewa, Selasa (21/4/2020).

"Kemungkinan besar virus itu berasal dari hewan," tambahnya.

Namun, Chaib menegaskan tidak jelas bagaimana virus itu melompat dari spesies ke manusia, tetapi mengatakan pasti ada hewan yang jadi inang perantara.

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

"Kemungkinan besar memiliki reservoir ekologis pada kelelawar, tetapi bagaimana virus datang dari kelelawar ke manusia masih harus dilihat dan ditemukan," tambahnya.

Dia tidak menanggapi permintaan untuk menjelaskan apakah ada kemungkinan virus tersebut lolos dari laboratorium secara tidak sengaja.

Institut Virologi Wuhan telah menepis desas-desus bahwa laborataroum itu mensintesis virus atau membiarkannya lolos.

"Kami masih menilai situasi tentang pengumuman Presiden Trump dan kami akan menilai situasi, kami akan bekerja dengan mitra kami untuk mengisi kesenjangan," kata Chaib saat ditanya tentang dampak keputusan Trump untuk menunda pendanaan ke WHO.

ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)
ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)

“Sangat penting untuk melanjutkan apa yang kita lakukan tidak hanya untuk Covid-19 tetapi untuk banyak program kesehatan lainnya,” tambahnya.

Penangan kesehatan tersebut merujuk pada tindakan melawan polio, HIV, malaria, dan lain sebagainya.

Dia mengatakan WHO didanai 81 persen untuk dua tahun ke depan pada akhir Maret, mengacu pada anggaran dua tahunannya sebesar 4,8 USD miliar.

Amerika adalah pendonor terbesar WHO, sementara kontributor besar lainnya adalah Gates Foundation dan Inggris.

Berita Terkait

Berita Terkini