Info

Percaya Hoaks, Warga Vietnam Bunuh dan Makan Daging Kucing Hitam

Mereka percaya daging kucing hitam dapat menyembuhkan Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi kucing garang - (Pixabay/ssclements)
Ilustrasi kucing garang - (Pixabay/ssclements)

Himedik.com - Sekelompok warga di Vietnam membunuh dan memakan daging kucing hitam yang dipercaya dapat menyembuhkan mereka dari virus corona Covid-19. Kepercayaan ini didapat dari sebuah berita palsu atau hoaks yang menyebar di masyarakat.

Hal ini dilaporkan oleh badan amal berbasis di London, No To Dog Meat, yang mengatakan kucing-kucing tersebut direbus, dikuliti, dimasak, dan kemudian diubah menjadi semacam selai.

Badan amal tersebut mengatakan praktik itu berpusat di sekitar ibukota Hanoi, tetapi juga dijual secara online.

Dalam sebuah video yang diperoleh oleh badan amal itu, seekor kucing hidup akan diletakkan di panci berisi air mendidih. Sedangkan video lainnya menunjukkan seekor kucing mati terlihat mengering di bawah sinar matahari setelah disembelih.

Kucing hitam di Vietnam (Twitter/NoToDogMeat)
Kucing hitam di Vietnam (Twitter/NoToDogMeat)

"Orang-orang di seluruh dunia dapat dimaklumi ketakutan dengan Covid-19, tetapi ini tidak mendukung kekejaman mengerikan yang ditimbulkan oleh orang-orang Vietnam kepada kucing ini," kata Julia de Cadenet, pendiri badan amal No To Dog Meat, dikutip The Sun.

"Tidak ada bukti apa pun bahwa makan kucing menyembuhkan virus corona, dan kalaupun ada, perlakuan tidak manusiawi ini adalah tingkat kekejaman yang tidak dapat diterima bahkan bagi mereka yang makan daging," sambungnya.

Di China, kata Cedenet, ketika rumor virus corona tentang hewan peliharaan dapat menyebarkan penyakit, menyebabkan banyak orang dan pihak berwenang menangkap hewan dan membunuh mereka.

"Ketakutan manusia kita tentang pandemi ini seharusnya tidak digunakan sebagai alasan untuk memanfaatkan hewan-hewan yang tak berdaya, ini penghinaan total."

Berita Terkait

Berita Terkini