Info

Selain Sesak Napas, Virus Corona Covid-19 Picu Gejala Angina Pektoris!

Angina pektoris adalah gejala lain dari virus corona Covid-19 yang dialami oleh beberapa pasien yang juga mengalami masalah jantung.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi nyeri dada, serangan jantung. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)
Ilustrasi nyeri dada, serangan jantung. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)

Himedik.com - Kebanyakan pasien virus corona Covid-19 mengalami gejala berbeda, meskipun gejala umumnya berupa batuk, demam dan sesak napas.

Sebanyak 40 persen pasien corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki penyakit kardiovaskular atau serebrovaskular. Baru-baru ini, ahli kesehatan pun menemukan angina pektoris sebagai gejala lain virus corona Covid-19.

Menurut Mayo Clinic yang dilansir oleh Express, angina pektoris adalah jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Angina adalah gejala penyakit arteri koroner.

Tanda-tanda seseorang mengalami angina pektoris biasanya merasaka dada seperti diremas, ditekan, berat dan sesak. Beberapa orang dengan angina pektoris juga merasa dadanya seperti ditimpa beban berat.

Orang yang mengalami angina pektoris juga mungkin merasakan sakit di lengan, leher, rahang, bahu atau punggung.

Ilustrasi nyeri dada. (Shutterstock)
Ilustrasi nyeri dada. (Shutterstock)

Gejala lain dari angina pektoris termasuk pusing, kelelahan, mual, sesak napas dan berkeringat. Dokter perlu memeriksa dan mengevaluasi gejala ini untuk menentukan perawatan yang tepat.

Meskipun angina pektoris cukup umum, tapi kondisi ini mirip dengan jenis nyeri dada lainnya yang membuatnya sulit dibedakan.

Lalu, bagaimana corona Covid-19 memengaruhi kesehatan jantung?

Penelitian oleh Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Houston, virus corona Covid-19 terkait dengan cedera jantung pada pasien dengan kondisi jantung dianalisis.

"Para ahli telah mengetahui bahwa penyakit corona Covid-19 yang menyebabkan infeksi pernapasan yang bisa mengakibatkan kerusakan paru-paru dan kematian pada kasus yang parah," hasil studi tersebut.

Dr Mohammed Madjid yang melakukan studi itu juga mengatakan seseorang tanpa penyakit jantung pun bisa mengalami masalah pada otot jantung bila terinfeksi virus corona Covid-19.

Ilustrasi batuk hingga nyeri dada. (Shutterstock)
Ilustrasi batuk hingga nyeri dada. (Shutterstock)

Pada kasus virus corona Covid-19 yang kritis, biasanya pasien mengalami kegagalan pernapasan, syok septik atau kegagalan banyak fungsi organ yang menyebabkan kematian.

"Masuk akal bila komplikasi kardiovaskular akibat corona Covid-19 terjadi pada pasien yang mengalami gejala parah karena respons inflamasi tinggi terkait penyakit ini.

Studi mereka juga menemukan penelitian dari epidemi virus corona sebelumnya menunjukkan bahwa infeksi virus bisa menyebabkan sindrom koroner akut, aritmia, eksaserbasi dan gagal jantung.

Berita Terkait

Berita Terkini