Info

Tingkat suPAR dalam Tubuh Pasien Covid-19 Disebut Bisa Prediksi Keparahan

Pasien yang memiliki kadar suPAR disebut lebih tinggi dalam darah membutuhkan intubasi lebih cepat daripada mereka yang memiliki kadar suPAR yang lebih rendah.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

ilustrasi pasien Covid-19. [Shutterstock].
ilustrasi pasien Covid-19. [Shutterstock].

Himedik.com - Tingkat reseptor aktivator plasminogen urokinase yang larut dalam protein (suPAR) yang tinggi disebut bisa prediksi tingkat keparahan pasien Covid-19.

Dilansir dari Medical News Today, penelitian tersebut diterbikan di jurnal Critical Care. Studi ini dianggap dapat membantu dokter mengidentifikasi orang-orang yang lebih mungkin membutuhkan dukungan perawatan intensif.

Dalam penelitian ini, penulis melihat hubungan antara tingkat tinggi suPAR dalam darah orang dengan Covid-19 dan tingkat keparahan penyakit.

"Kami mengukur suPAR sebagai bagian dari diagnosa Covid-19, kami mungkin tahu siapa yang harus diawasi dan siapa yang bisa pulang," kata Prof. Jochen Reiser, Ralph C. Brown, MD, Profesor Ilmu Penyakit Dalam, Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam di Rush University, Chicago, dan penulis penelitian terkait.

"Dengan memantau tingkat suPAR plasma memungkinkan pemantauan yang lebih baik dan menerapkan perawatan baru dan suportif sejak dini," tambahnya.

Studi ini menganalisis data 15 pasien Covid-19 dari Rush University Medical Center dan 57 pasien dari University of Athens Medical School di Yunani.

Coronavirus. (Shutterstock)
Coronavirus. (Shutterstock)

Setelah mengukur kadar darah pasien, para peneliti melihat berapa lama sebelum pasien membutuhkan intubasi yang melibatkan ventilator.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki kadar suPAR yang lebih tinggi dalam darah membutuhkan intubasi lebih cepat daripada mereka yang memiliki kadar suPAR yang lebih rendah.

"Ini adalah laporan pertama di dunia yang menunjukkan bahwa suPAR yang meningkat pada pasien Covid-19 dapat memprediksi keparahan," kata Raiser.

"Karena suPAR adalah reaktan dari sistem kekebalan tubuh bawaan, itu adalah indikator tingkat keparahan penyakit. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar suPAR plasma, semakin buruk paru-paru pasien. Semakin tinggi tingkat suPAR, semakin memungkinkan pasien membutuhkan ntubasi," tambahnya.

Penelitian ini hanya studi kecil dan karena itu temuannya memperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi bahwa suPAR adalah prediktor efektif keparahan Covid-19.

Seperti disebutkan dalam artikel terbaru di BMJ, ini adalah masalah umum untuk penelitian yang dipublikasikan saat ini pada model prediksi Covid-19.

Meskipun demikian, temuan ini mengarahkan para peneliti untuk melakukan penelitian di masa depan, termasuk untuk menargetkan suPAR adalah pilihan pengobatan.

Berita Terkait

Berita Terkini