Info

Covid-19 Picu Penyakit Serupa Sindrom Syok Toksik, Waspadai Gejalanya!

Virus corona Covid-19 pada anak-anak telah menyebabkan penyakit langka berupa peradangan yang mirip dengan sindrom syok toksik.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi pasien virus corona Covid-19. [Shutterstock].
Ilustrasi pasien virus corona Covid-19. [Shutterstock].

Himedik.com - Beberapa kasus virus corona Covid-19 yang menyerang anak-anak telah menyebabkan penyakit langka. Penyakit langka ini berupa sindrom inflamasi, peradangan yang mitrip dengan penyakit Kawasaki dan sindrom syok toksik.

Dalam hal ini, sindrom syok toksik (TSS) juga sering dikaitkan dengan penggunaan tampon pada wanita muda. Kondisi ini bisa memengaruhi semua orang dari segala usia, termasuk anak-anak.

Sindrom syok toksik disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh dan melepaskan racun berbeda. Meskipun jarang terjadi, kondisi ini bisa mengancam jiwa.

"Sindrom syok toksik memburuk dengan sangat cepat dan bisa berakibat fatal bila tak segera diobati. Tetapi bila didiagnosis dan dirawat lebih awal, seseorang bisa pulih total," kata NHS dikutip dari mirror.co.uk.

Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]

Menurut NHS, sindrom syok toksik bisa menyebabkan 9 gejala utama, antara lain:

1. Demam tinggi
2. Sakit kepala, kedinginan, kelelahan, sakit tubuh dan sakit tenggorkan yang mirip flu
3. Diare
4. Ruam seperti kulit terbakar yang menyebar luas
5. Bibir, lidah dan bagian putih mata memerah
6. Pusing hingga pingsan
7. Sulit bernapas
8. Kebingungan

Jika Anda melihat gejala-gejala sindrom syok toksik ini pada anak, Anda harus mencari bantuan meedis segera. Karena, sindrom syok toksik termasuk keadaan darurat medis.

"Walaupun gejala-gejala ini bisa disebabkan oleh kondisi yang berbeda, penting untuk menghubungi dokter umum sesegera mungkin," kata NHS.

Saat ini kasus penyakit misterius akibat virus corona Covid-19 dilaporkan telah terjadi di Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Italia, Spanyol dan Swiss.

Berita Terkait

Berita Terkini