Info

Vaksin Covid-19, Berikut Metode Pendekatan yang Dipilih Peneliti!

Ada beberapa metode yang dilakukan oleh peneliti dalam pembuatan vaksin Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi vaksin Covid-19- (Pixabay/huntlh)
Ilustrasi vaksin Covid-19- (Pixabay/huntlh)

Himedik.com - Ada sekitar 100 lebih vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan oleh peneliti. Beberapa di antaranya sudah mantap dan sedangkan sebagian lainnya belum disetujui untuk penggunaan medis sebelumnya.

Sebagian besar, vaksin ini menargetkan protein lonjakan yang menutupi virus dan membantunya menyerang sel manusia. Sistem kekebalan tubuh dapat mengembangkan antibodi yang menempel pada protein lonjakan dan menghentikan virus.

Protein lonjakan virus merupakan struktur unik di atas selubung virus yang memungkinkan virus menempelkan dirinya ke sel manusia.

Vaksin yang berhasil untuk virus corona akan mengajarkan sistem kekebalan untuk membentuk antibodi terhadap virus tanpa menyebabkan penyakit.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]

Dilansir New York Times, berikut berbagai pendekatan vaksin Covid-19.

1. Vaksin keseluruhan virus (vaksin yang dimodifikasi keseluruhan virus corona untuk memancing respon imun)

Vaksin yang dilemahkan dan hidup : Sebagian besar vaksin yang digunakan saat ini memasukkan bentuk virus yang tidak aktif atau melemah sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Ketika sel-sel kekebalan bertemu dengan vaksin, mereka akan membentuk antibodi.

Membuat vaksin ini berarti menumbuhkan banyak virus. Prosedur yang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menghasilkan vaksin baru.

Contoh: Vaksin influenza, cacar air, campak, gondok, dan rubela.

2. Vaksin genetik (vaksin yang menggunakan bagian dari kode genetik virus corona)

Vaksin DNA: Sejumlah vaksin virus corona ekperimental tidak memasukkan keseluruhan virus. Sebagai gantinya, mereka memberikan instruksi genetik untuk membangun protein virus.

Protein kemudian dapat merangsang sistem kekebalan untuk membuat antibodi dan membantu meningkatkan pertahanan lain terhadap virus corona.

Salah satu pendekatan genetik ini dikenal sebagai vaksin DNA. Lingkaran DNA hasil rekayasa dikirim ke sel. Sel-sel akan membaca gen virus, membuat salinan dalam molekul yang disebut messenger RNA, dan kemudian menggunakan mRNA untuk mengumpulkan protein virus. Sistem kekebalan mendeteksi protein dan meningkatkan pertahanan.

Contoh: Belum ada vaksin DNA yang disetujui untuk digunakan pada manusia, tetapi para peneliti sedang melakukan uji coba untuk melihat apakah mereka mungkin efektif untuk penyakit seperti Zika dan flu.

Berita Terkait

Berita Terkini