Info

Nol Kasus Kematian, Bagaimana Cara Vietnam Mengendalikan Virus Corona?

Belajar dari Vietnam, begini cara mereka mengendalikan virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

Himedik.com - Vietnam menjadi salah satu negara yang dianggap berhasil mengendalikan virus corona Covid-19 di Asia, menyusul Korea Selatan, Hong Kong dan Taiwan.

Hingga kini, negara berpenduduk 97 juta orang tersebut belum melaporkan satu kasus kematian terkait wabah virus corona Covid-19. Hingga Sabtu (30/5/2020), kasus virus corona tercatat 327 dan angka kesembuhan mencapai 279.

Vietnam dinilai luar biasa lantaran termasuk ke dalam negara berpenghasilan menengah ke bawah dengan sistem kesehatan yang jauh kurang maju daripada wilayah lain di sekitarnya. Mereka hanya memiliki 8 dokter untuk setiap 10.000 orang, sepertiga dari rasio di Korea Selatan, catat World Bank.

Setelah negara di-lockdown selama tiga minggu, Vietnam mencabut aturan jarak sosial pada akhir April lalu. Saat itu belum dilaporkan adanya infeksi lokal selama lebih dari 40 hari.

Bisnis dan sekolah pun telah dibuka kembali dan kehidupan secara bertahap kembali normal.

Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)
Ilustrasi wanita batuk karena Covid-19  (Shutterstock)

Walau angka kasus yang dilaporkan nampaknya tidak sesuai dan menimbulkan keraguan, seorang dokter penyakit menular di salah satu rumah sakit rujukan di Vietnam, Huy Thwaites, mengatakan jumlahnya sesuai dengan kenyataan di lapangan.

"Saya mendatangi bangsal (Covid-19) setiap hari, saya tahu kasusnya, saya tahu tidak ada kematian," katanya, dikutip CNN Internasional.

"Jika Anda memiliki penularan kelompok yang tidak dilaporarkan atau tidak terkontrol, maka kita akan melihat kasus di rumah sakit, orang yang datang dengan infeksi dada mungkin tidak terdiagnosis, (tapi) itu tidak pernah terjadi," lajutnya lagi.

Jadi bagaimana Vietnam melawan tren global dan sebagian besar lolos dari momok virus corona? Jawabannya, menurut para ahli kesehatan masyarakat, terletak pada kombinasi berbagai faktor, mulai dari respons awal pemerintah yang cepat untuk mencegah penyebarannya, hingga pelacakan kontak yang ketat dan karantina serta komunikasi publik yang efektif.

1. Bertindak lebih awal

Vietnam mempersiapkan wabah virus corona berminggu-minggu sebelum kasus pertamanya terdeteksi. Pada saat itu, otoritas Cina dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak ada 'bukti jelas; untuk penularan dari manusia ke manusia'. Tetapi Vietnam tidak mengambil risiko.

"Kami tidak hanya menunggu pedoman dari WHO. Kami menggunakan data yang kami kumpulkan dari luar dan dalam (negara untuk) memutuskan untuk mengambil tindakan lebih awal," kata Pham Quang Thai, wakil kepala Departemen Pengendalian Infeksi di National Institute of Kebersihan dan Epidemiologi di Hanoi.

Ilustrasi virus corona. [Pixabay]/emmagrau]
Ilustrasi virus corona. [Pixabay]/emmagrau]

2. Pelacakan kontak yang cermat

Tindakan awal ini menentukan terbatasnya penularan masyarakat dan menjaga agar kasus yang dikonfirmasi di Vietnam hanya 16 pada 13 Februari.

Selama tiga minggu, tidak ada infeksi baru, sampai gelombang kedua melanda pada Maret, dibawa oleh warga Vietnam dari luar negeri.

Pihak berwenang secara ketat melacak kontak pasien virus corona yang dikonfirmasi dan menempatkan mereka dalam karantina dua minggu wajib.

3. Komunikasi publik dan propaganda

Sejak awal, pemerintah Vietnam telah berkomunikasi dengan jelas dengan publik tentang wabah tersebut. Situs web khusus, hotline telepon, dan nasibat medis dibentuk untuk memperbarui informasi kepada publik tentang situasi terkini dari wabah virus corona.

Berita Terkait

Berita Terkini