Info

Terdapat Dalam Makanan, Vitamin K Disebut Bisa Melawan Virus Corona

Vitamin K ternyata disebut bisa menekan keparahan Covid-19!

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Vitamin/pexels
Vitamin/pexels

Himedik.com - Vitamin K yang banyak terdapat dalam makanan ternyata disebut bermanfaat untuk melawan virus corona.

Pasien yang telah meninggal atau dirawat di perawatan intensif dengan Covid-19 telah ditemukan kekurangan vitamin K yang ditemukan dalam bayam, telur, dan keju.

Temuan ini meningkatkan harapan bahwa perubahan pola makan mungkin menjadi salah satu jawaban untuk memerangi penyakit.

Dilansir dari The Guardian, para peneliti mempelajari pasien rawat di rumah sakit Canisius Wilhelmina di kota Nijmegen Belanda. Mereka kemudian memuji manfaat vitamin K setelah menemukan hubungan antara kekurangan vitamin tersebut dengan keparahan virus corona.

Covid-19 menyebabkan pembekuan darah dan mengarah pada degradasi serat elastis di paru-paru yang membahayakan nyawa pasien.

Sementara itu, vitamin K yang dicerna melalui makanan dan diserap dalam saluran pencernaan adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan darah dan dapat melindungi dari penyakit paru-paru.

Dokter Rob Janssen, seorang ilmuwan yang bekerja pada proyek tersebut, mengatakan bahwa berdasarkan temuan awal ia akan mendorong asupan vitamin K yang sehat, kecuali bagi mereka yang menggunakan obat pengencer darah.

“Kita berada dalam situasi yang mengerikan. Kami memang memiliki intervensi yang tidak memiliki efek samping, bahkan kurang berisiko dari plasebo. Ada satu pengecualian utama, yakni orang yang menggunakan obat anti-pembekuan darah," kata Janssen.

“Saran saya adalah meminum suplemen vitamin K. Bahkan jika tidak membantu melawan Covid-19 yang parah, itu baik untuk pembuluh darah, tulang, dan paru-paru," tambahnya.

Ia menambahkan, "kami memiliki vitamin K1 dan K2. K1 dalam bayam, brokoli, sayuran hijau, blueberry, semua jenis buah dan sayuran. K2 dari keju lebih baik dan mudah diserap oleh tubuh. Ini keju Belanda, dan keju Prancis.”

Ilustrasi Vitamin K. (Shutterstock)
Ilustrasi Vitamin K. (Shutterstock)

Janssen juga merekoendasikan natto, makanan khas Jepang yang kaya vitamin K2.

“Saya telah bekerja dengan seorang ilmuwan Jepang di London dan dia mengatakan, bahwa di sebuah daerah di Jepang yang warganya makan banyak natto, tidak ada satu orang pun yang meninggal karena Covid-19," ujar Janssen.

Penelitian, yang dilakukan dalam kemitraan dengan Cardiovascular Research Institute Maastricht itu mempelajari 134 pasien yang dirawat di rumah sakit untuk Covid-19 antara 12 Maret dan 11 April dengan kelompok kontrol terdiri dari 184 pasien.

"Kami meneliti pasien Covid-19 yang sangat parah dan secara acak sehingga mereka mendapatkan plasebo atau vitamin K yang sangat aman digunakan. Kami ingin memberikan vitamin K dalam dosis yang cukup tinggi sehingga kami benar-benar  mengaktifkan protein yang sangat penting untuk melindungi paru-paru dan memeriksa  keamanannya," kata Jona Walk, peneliti kedua pada studi ini.

Berita Terkait

Berita Terkini