Info

Tiga Strategi dari Peneliti Oxford untuk Tetap Aman Menghadapi New Normal

Untuk menjaga pandemi tetap terkendali dalam fase normal baru, tim peneliti Universitas Oxford telah membagikan tiga skenario efektif untuk menjaga diri.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi mall saat new normal. (Pixabay)
Ilustrasi mall saat new normal. (Pixabay)

Himedik.com - Sebuah studi yang dilakukan oleh tim Universitas Oxford membagikan tiga strategi agar tetap aman selama new normal.

Dilansir dari Metro, strategi pertama adalah membatasi bergaul dengan orang-orang di lingkungan Anda seperti tetangga dekat. Dalam hal ini, berinteraksi boleh namun tetap membatasi untuk tidak terlalu sering atau terlalu lama. 

Kedua, menjaga jarak atau membatasi kontak dekat terlalu sering dengan orang-orang yang biasa Anda temui, seperti keluarga, sahabat, hingga rekan kerja.

Sementara strategi yang ketiga, membuat bubble society dengan orang terdekat atau tetangga dekat. Dalam hal ini, Anda bisa membuat hubungan dekat hanya pada segelintir orang namun pastikan orang yang berhubungan dekat dengan Anda juga tidak memiliki bubble society lain.

Mereka yang berada dalam kelompok Anda tidak perlu menjaga jarak, tetapi masih perlu menjaga jarak dari yang mereka temui dalam keadaan lain, seperti orang asing di supermarket atau di jalan.

Ketiga strategi ditemukan efektif dalam menjaga agar virus corona tetap terkendali dan hasilnya telah dipelajari oleh tim Universitas Oxford.

INFOGRAFIS: New Normal Starter Pack Saat Naik Ojek Online
INFOGRAFIS: New Normal Starter Pack Saat Naik Ojek Online

Peneliti dalam penelitian ini, Dr. Per Block percaya bahwa dua strategi mungkin dapat digabungkan, meskipun jumlah interaksi perlu dikurangi untuk menjaga kesehatan masyarakat.

"Sementara ketiga strategi ini tampaknya berhasil, cara terbaik untuk menghentikan penyebaran Covid-19 adalah tetap di rumah," kata dokter Block.

"Sekarang jika kita akan membuka masyarakat sepenuhnya, dalam hal tingkat penularan akan menjadi bencana. Jadi apa yang kami coba lakukan adalah menjaga kontak kita seminimal mungkin, tetapi juga mencoba untuk pintar tentang dengan siapa kita bertemu dan menyusun interaksi secara strategis," tambahnya.

“Jika pemerintah memang memutuskan untuk memperkenalkan bubble society, itu akan mengikuti jejak negara-negara Eropa lainnya yakni Belgia dan Selandia Baru yang keduanya telah memperkenalkan strategi ini pada bulan Mei," ungkapnya.

Dilansir dari ABC News, Selandia Baru tidak memiliki lagi kasus aktif Covid-19 setelah pasien terakhir berhasil pulih dan dipulangkan dari tempat isolasi pada Senin (8/6).

Berita Terkait

Berita Terkini